Pertemuan rahasia PM Hwon dan Yeon Woo ternyata dilihat dua orang, P. Yang Myung dan Bo Kyung. Keduanya patah hati. Kasihan.
Keduanya duduk di tangga paviliun sambil menikmati kelopak bunga yang berguguran. Hwon tanya apa nama Yeon Woo artinya hujan gerimis?
Yeon Woo membenarkan. Hwon berkata kalau nama itu juga bisa berarti hujan saat kabut.
Yeon Woo : Maafkan keberanian saya, tapi apa saya boleh mengetahui Hwi Yang Mulia?
(Hwi = Nama Raja, tidak sopan jika menyebutnya nama begitu saja.)
PM Hwon : Matahari. Raja sendiri yang memilihnya untukku.
PM Hwon ingin tahu kenapa Yeon Woo menghindarinya dan tidak mau menemuinya. Yeon Woo balik tanya, bukankah PM Hwon sudah punya seseorang dalam hatinya. Maksud Yeon Woo, Bo Kyung.
PM Hwon berkata itu karena Yeon Woo berbohong, jika kau tidak bohong maka tidak akan ada kesalahan.
Yeon woo berpikir dalam hati, kesalahan?
PM Hwon : Kau tidak berpikir kalau apa yang kau lakukan itu salah, bagaimana kau bisa menyalahkanku...lalu ia sadar dan mendekatkan wajahnya, apa jangan-jangan..kau cemburu padaku dan anak itu?
Yeon Woo terkejut, Apa? Tidak..saya tidak cemburu.
PM Hwon terus saja ngoceh, kalau wanita yang pencemburu itu menakutkan. Orang yang akan menjadi 'hujan-ku di masa depan, kecemburuan seperti itu..
Yeon Woo berkata ia mengerti. PM Hwon akhirnya berhenti mengoceh.
PM Hwon menjelaskan kalau hukum pelarangan menikah akan diumumkan dalam beberapa hari dan Putri Mahkota akan segera dipilih. Yeon woo juga mungkin terpilih sebagai calonnya. Aku akan menunggunya.
PM Hwon : Kau pasti akan menjadi Putri Mahkota.
Yeon Woo tersenyum tipis. Lalu PM Hwon berdehem-dehem. Ternyata Kasim Hyung Sun ada di atap paviliun hahaha..
Hyung Sun ketiduran karena capek mungkin. Hyung Sun bertugas menebarkan kelopak bunga ceri untuk menambah nuansa romantis haha..
PM Hwon dan Yeon Woo tersenyum.
(Aku ingat pernah baca komik Seito Shokun waktu SMP dan ada adegan ini hahaha...best scene ever)
PM Hwon mengamati tanaman seladanya dan cekikikan sendiri. Kasim Hyung Sun merasa bangga karena ia tidak benar2 membuang tanaman itu.
PM Hwon : Tapi kau tidak tahu kenapa Yeon Woo memberikan tanaman selada ini kan?
Kasim Hyung Sun : Bukankah artinya menunggu, anda menunggu dan tetap menunggu. Tapi tidak peduli berapa lama Yang Mulia menunggu, itu tidak bisa dibandungkan dengan petani yang menunggu panen. Lagipula, Selada bisa digunakan sebagai obat.
Awalnya menunggu akan membuat orang merasa lelah, tapi tidak lama setelah itu, selada akan membuat orang penuh energi. Bisa meningkatkan kepandaian orang dan juga mengurangi demam.
Dulu, Yang Mulia tidak puas dengan pengajaran dari Guru Yeo. Yeon Woo Agassi berpesan agar Yang Mulia tidak menyusahkan Guru Heo lagi dan konsentrasi belajar.
PM Hwon kaget, bagaimana kau bisa tahu semua itu?
Hyung sun ganti ngambek, ini karena Yang Mulia sudah mengatakan-nya sampai ke-14 kalinya! Kepala saya tidak terbuat dari batu. Bagaimana saya bisa melupakan-nya?
PM Hwon benar2 lupa, aku yang mengatakannya padamu?
Kasim : Ya.
PM Hwon : Kapan?
Kasim : Sejak anda berdua bertemu dan membicarakan arti selada di Gedung Bulan Perak. Saat Yang Mulia melihat saya atau saat anda punya waktu, anda terus...
PM Hwon tanya berarti Hyung Sun juga mengakui kecerdasan Yeon woo, ya kan? Hyung Sun membenarkan, ia memang takjub pada awalnya, tapi kalau terus menerus mendengarnya maka...
Hyung Sun cepat2 tutup mulut sebelum kena marah majikan-nya yang sedang jatuh cinta.
PM Hwon yakin, anak itu pasti akan menjadi Ratu negeri ini.
Perintah Pelarangan Menikah ditempelkan di papan pengumuman dan rakyat membacanya. P. Yang Myung juga melihatnya. Matanya melebar saat membaca pelarangan menikah bagi gadis usia 12-16 th.
(Kasihan juga anak gadis jaman Joseon..harus ngalah dengan keluarga Raja)
PM Hwon belajar dengan Guru Heo. Yeom mengakhiri pelajaran dan PM Hwon tanya apa Yeon woo sudah menulis namanya dalam daftar pemilihan untuk Putri Mahkota. Yeom berkata belum.
Yeom akhirnya memohon : Yang Mulia, Putra Mahkota, tolong dengarkan permohonan saya. Selama gadis itu adalah rakyat Joseon dia harus mendaftarkan diri untuk pemilihan. Tapi, apa bisa adik saya ..tidak dimasukkan dalam daftar?
Saya berlutut untuk memohon, Yang Mulia. Anda tidak bisa bersama dengannya, Yang Mulia.
PM Hwon marah, apa maksudmu? Kenapa aku tidak bisa bersama dengan Yeon Woo?
Yeom bersedia menerima hukuman apapun dari PM Hwon asalkan Yeon Woo tidak dimasukkan dalam daftar.
PM Hwon : Ini melanggar hukum negara, kau bisa dijadikan penghianat. Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu. Alasan pertama adalah karena aku tidak ingin kehilangan dirimu.
Alasan kedua adalah kalau aku...aku menyukaimu!
Semua orang diluar mendengarnya dan bingung. Yeom juga. PM Hwon merasa malu dan bergegas keluar.
Saat Yeom masih bingung, Kasim Hyung Sun menjelaskan arti kata2 PM Hwon. Bukan seperti itu, orang yang disukai Yang Mulia jelas bukan Guru Heo.
Kasim : Tolong jangan salah paham,bukan anda Guru Heo. Meskipun saya tidak bisa mengatakan siapa itu tapi dia adalah wanita yang sangat mirip denganmu.
(PM tidak boleh mengatakan siapa orang yang disukainya sesuai hukum. Ia tidak boleh mengatakan nama secara spesifik.)
PM Hwon kembali ke kamarnya dan Kasim Hyung Sun menyesal kenapa tadi PM Hwon mengatakan hal seperti itu. Anda seharusnya lebih spesifik kalau memberikan pengakuan!
PM Hwon : Berisik! Aku bahkan belum mengatakan perasaanku pada Yeon Woo. Bagaimana aku bisa mengatakan ini pada orang lain?
PM Hwon kecewa, kenapa justru keberatan itu datang dari Guru Heo. Hyung Sun berkata, bukan karena tidak pantas, tapi bukan itu maksud Guru Heo.
PM Hwon : Lalu apa maksudnya?
Ny. Heo menemui suaminya dan berkata kalau gadis yang dipilih menjadi Putri Mahkota sebenarnya sudah diputuskan, ya kan? Putri Menteri Personel sudah diputuskan menjadi Putri Mahkota, jadi mengapa harus ada pemilihan?
Ny. Heo cemas kalau Yeon Woo-nya akan masuk ke dalam tiga besar. Jika Yeon Woo tidak terpilih, gadis yang ada dalam daftar tetaplah milik Putra Mahkota dan akan menghabiskan hidup mereka sendirian selamanya.
Tuan Heo mengingatkan istrinya. Ny. Heo sedih kalau Yeon Woo-nya harus menyisir rambutnya sendirian dan hanya mengenakan baju sederhana selama hidupnya. Jangan bilang anda tega melihatnya seperti itu.
Tuan Heo tidak bisa bertindak melawan hukum demi kepentingan pribadi. Istrinya membujuk Tuan Heo untuk memohon pada Raja agar mengecualikan Yeon Woo dari pemilihan. Tapi Tuan Heo tidak bisa melakukannya.
Yeon Woo mendengar pembicaraan orang tuanya dari luar kamar.
Hyung Sun menjelaskan kalau Guru Heo hanya memikirkan adiknya. Itulah mengapa ia berani memohon hal itu pada Yang Mulia.
PM Hwon baru sadar kalau gadis yang tidak dipilih tidak boleh masuk istana lagi.
Hyung Sun : Nanti mereka juga bisa masuk istana sebagai selir istana.
PM Hwon : Jadi Ibu kakak Yang Myung juga...
Hyung Sun membenarkan, Selir Hee Bin tidak dipilih sebagai Putri Mahkota, tapi karena Raja berbelas kasihan maka Hee Bin bisa masuk istana. Tapi sebagian dari wanita ini akhirnya terlupakan.
PM Hwon mengerti kalau otoritas memilih calon Putri Mahkota ada di tangan Ibu Suri, neneknya.
Ibu Suri tidak akan melepaskan kesempatan ini untuk berkuasa melalui keluarganya. Jadi, yang terpilih pastilah...Bo Kyung.
PM Hwon bergegas pergi ke Daejeon menemui Raja.
PM Hwon punya satu permintaan dan minta semua orang keluar.
PM Hwon minta ayahnya untuk menyingkirkan nama gadis yang sudah ditentukan menjadi Putri Mahkota.
P. Yang Myung juga ingin menghadap Raja, ia heran melihat Hyung Sun, apa Putra Mahkota bersama Yang Mulia sekarang?
Raja Seong Jo berkata kalau orang yang punya otoritas mengenai itu bukan dirinya, melainkan Ibu Suri.
PM Hwon : Abamama, kalau begitu tolong berikan perintah untuk memilih Putri Mahkota berdasar pada kriteria yang ketat dan adil.
Raja menolaknya, tidak sopan melawan Ibu Suri dalam hal ini. Raja tidak ingin bertindak semberono hanya agar PM mendapatkan gadis yang disukainya.
PM Hwon : Ini bukan keegoisan saya.
Raja : Jika bukan keegoisan, lalu apa?
PM Hwon : Ini Putri Mahkota. Ini tentang memilih wanita yang akan menjadi ibu dari negeri ini. Memilih seorang wanita untuk duduk di posisi itu, bukankah seharusnya dipikirkan masak-masak?
Raja marah, ia menyalahkan Hwon atas semua masalah yang terjadi. Apa kau pikir bisa menghindari tanggung jawabmu?
PM Hwon : Jika saya bisa menyelesaikan semua masalah ini dengan baik, apa Yang Mulia bisa mengadakan pemilihan Putri Mahkota dengan adil?
PM Hwon kembali ke istananya dan memerintah Kasim Hyung Sun untuk menyelidiki tentang Sungkyunkwan. Selidiki tentang Jae Hoe (Serikat pelajar) dan siapa Jangui (Ketua Pelajar) saat ini. Ini misi rahasia.
P. Yang Myung menghadap Raja dan menanyakan janji Raja. Raja merasa tidak membuat janji apapun pada Yang Myung.
Yang Myung : Yang Mulia berjanji jika pemilihan istri untuk Putra Mahkota selesai, saya bisa menikahi putri penasehat Heo.
Raja berkata tidak pernah menjanjikan itu pada Yang Myung. Aku hanya berkata aku akan mempertimbangkan permintaanmu. Aku tidak pernah menjanjikan apapun.
P. Yang Myung : Apa ini karena Yang Mulia lebih menyayangi Putra Mahkota? Jangan bilang kalau Putra Mahkota juga membuat permintaan yang sama seperti saya.
Raja menjelaskan, ini sama saja. Diantara pria, ada yang jadi Raja, ada yang jadi bawahan. Wanita juga sama, ada yang akan menjadi Ratu.
Yang Myung tanya apa takdir putri Penasehat Heo adalah Ratu. Raja hanya berkata kalau Yeon Woo lolos maka itu akan jadi takdirnya.
P. Yang Myung masih mencoba memohon, jika Yeon Woo tidak terpilih, apa Raja bersedia memberikan Yeon Woo untuknya.
Raja : Tiga gadis yang masuk final adalah milik Putra Mahkota, apa kau sudah lupa hukum negara ini?
Yang Myung tidak tahan melihat wanita yang dicintainya menjadi tertekan, karena semua tahu kalau Putri Menteri Personel yang pasti akan menjadi Putri Mahkota. Bagaimana Yang Myung bisa diam saja?
Raja murka, apa aku harus benar2 menghukum-mu agar kau berhenti bicara? Jangan menyinggung masalah ini lagi. Jika kau mengulang permintaanmu lagi, aku akan menganggapnya sebagai...pemberontakan.
Yang Myung meninggalkan Daejeon dan tiba2 berimajinasi, melihat PM Hwon berlatih bersamanya dan melihat Hwon kecil tersenyum padanya.
Yang Myung kesal dan minta Hwon tidak tersenyum sepolos itu. Dia satu-satunya orang yang diinginkan pelayanmu, dan kau mengambil semuanya Yang Mulia Putra Mahkota.
Yang Myung : Tolong berhenti tersenyum seperti itu, agar saya bisa membenci anda dengan mudah Yang Mulia.
Tiba-tiba Hwon kecil jatuh dan P. Yang Myung langsung menolongnya. Yang Myung tidak bisa menyangkal kalau ia sayang pada Hwon.
Yang Myung berharap bisa menghilangkan kebencian-nya pada Hwon dan cintanya pada Yeon woo.
Raja Seong Jo pusing dengan permintaan dua pangeran-nya. Ia ingin melihat Min Hwa dan mendengar suara tawanya.
P. Min Hwa bersembunyi dan menunggu Heo Yeom. Tapi karena banyak pikiran, Yeom tidak melihat Min Hwa.
P. Min Hwa lari menyusul Yeom dan menghadangnya. Yeom minta maaf karena tidak melihat Putri.
P. Min Hwa memberikan gelang doanya untuk Yeom. Yeom berterima kasih, ia heran kenapa Putri memberikan ini padanya.
P. Min Hwa mengarang alasan, ia menanyakan kesehatan Yeon Woo.
Yeom berkata Yeon Woo baik2 saja. Lalu P. Min hwa tanya apa Yeom sudah menikah atau sudah bertunangan. Yeom menjawab belum dan P. Min Hwa lompat2 kegirangan.
P. Min Hwa menggenggam tangan Yeom, dan berkata kalau akhir2 ini ia banyak belajar dan yang dikatakan PM Hwon waktu itu tidak benar. Min Hwa juga yang telah menjawab teka-teki Yeom dengan benar.
P. Min Hwa menutup mata dan dunia seketika jadi gelap, lalu kau membuka mata..Yeom tidak berani melihat Min Hwa, maka Min Hwa menyuruhnya melihat.
Yeom akhirnya melihat Min Hwa dan membuat P. Min Hwa terpesona. Lalu lari ..Yeom bingung haha..
P. Min Hwa jalan dengan hati senang ke kamarnya, lalu bertemu rombongan Raja. P. Min Hwa langsung lari menemui Raja, Abamama!
Raja Seong Jo kelihatan senang sekali melihat P. kesayangan-nya, ia merentangkan kedua tangannya dan siap memeluk Min Hwa, ah itu putriku..
P. Min Hwa awalnya ingin melompat ke pelukan ayahnya, tapi ia menghentikan larinya di tengah jalan. Lalu berdiri dengan anggun dan berkata saya bukan anak-anak lagi.
Raja bengong, apa?
P. Min Hwa bicara dengan perlahan, ada yang ingin saya katakan pada Yang Mulia. Mohon Yang Mulia masuk ke dalam. Min Hwa membungkuk dan mempersilahkan ayahnya dengan sangat sopan.
Raja geli, ia tertawa terbahak-bahak.
Raja langsung kena migren, kau ingin menikah dengan Guru Sastra Heo?
Min Hwa memainkan pita hanboknya dengan malu-malu : Ya..Yang Mulia telah menerima pilihan Putra Mahkota tanpa ragu, saya juga..
Raja menolaknya. Min Hwa bingung, apa? kenapa tidak?
Raja berkata kalau Yeom akan jadi pilar negara ini karena ia sangat berbakat. Dan bakat seperti ini hanya ada satu dalam seratus tahun.
P. Min Hwa menahan tangisnya, apa berarti dia tidak bisa jadi suami Putri?
Raja menjelaskan jika Yeom menjadi Uibin (Suami Putri), maka Yeom tidak boleh menjadi pejabat negara atau berpartisipasi dalam politik. Aku tidak bisa membiarkan orang berbakat sepertinya menjadi Uibin.
Min Hwa susah payah menahan tangis, apa? jadi saya hanya bisa menikah dengan pria jelek dan bodoh? haha..polos..tapi benar juga.
Raja berkata bukan begitu, hanya saja Guru Yeom tidak bisa menikah dengan Min Hwa. Dia mungkin masih bisa membantu Raja mendatang dengan bakatnya..memerintah negara ini.
Min Hwa nangis, ia tidak mau, semua bisa menikah dengan pria tampan, bagaimana mungkin Sang Putri justru hanya bisa menikahi pria jelek idiot?
Raja : Bukan idiot, aku akan mencarikan jodoh yang baik.
Min Hwa teriak, Tidak! Saya ingin menikahi orang itu!
Raja bicara keras, tidak, tidak bisa! Min Hwa..dia bukan orang yang bisa jadi Uibin.
Raja menghela nafas, Menggunakan posisi Uibin sebagai alasan untuk mengubur bakat dan mencegahnya mengembangkan kemampuannya, kita tidak bisa melakukan itu padanya. Jadi, kau seharusnya melupakan Guru Yeom.
Min Hwa jelas tidak mau. No way! Never!
(Penjelasan kenapa Uibin tidak boleh berpolitik karena takut akan membentuk kekuatan melawan Raja. Ada di terjemahan Novel ch 5 by Blue.)
Yeom pulang dan melihat Seol latihan kung fu dengan pedang kayunya. Saat ketahuan, Seol mencoba menyembunyikan pedangnya di punggung. So cute (Ini keponakan-nya Hyun Bin di Kim Sam Soon ya..dah gede..)
Yeom tidak marah justru memuji keahlian bela diri Seol. Seol minta maaf. Tapi mengapa anda kesini?
Yeom : ah ada yang ingin kutanyakan. Tapi kau harus melihat wajahku dulu.
Seol tidak berani melihat wajah Yeom, tapi Yeom membujuknya dan akhirnya Seol mengangkat wajahnya.
Yeom tanya, jika ada wanita yang mirip denganku, kira-kira siapa dia?
Seol : Yeon Woo agassi.
Yeom : Sudah kuduga, tapi kapan keduanya bertemu?
Yeom menemui Yeon Woo, ia mendapat jawaban-nya, saat upacara kelulusan kakak, kami bertemu secara tidak sengaja di istana.
Yeom ingin tahu perasaan Yeon Woo. Yeon Woo mengakui kalau perasaan-nya sama dengan Putra Mahkota.
Yeom mengingatkan adiknya kalau posisi Putri Mahkota telah menjadi milik orang lain, Yeom ingin Yeon Woo pura2 sakit saja sebagai alasan.
Yeom : Apa kau ingat saat belajar baduk (weiqi/catur cina), hindari musuh yang kuat dan pertahankan dirimu lebih dulu.
Yeom cemas, jika mereka tahu hubungan Yeon Woo dengan Putra Mahkota, Yeon Woo akan ada dalam bahaya. Kau bisa jadi kambing hitam.
Yeon Woo : Saya tidak bisa melakukan itu. Saya tidak mau mundur. Saya tidak bisa mundur dalam permainan catur. Ini juga yang kakak ajarkan. Begitu pula dengan perasaan manusia. Tidak peduli hasil akhir pemilihan, saya tidak bisa berbohong pada Yang Mulia.
Yeom putus asa dengan keteguhan adiknya.
Ketua mahasiswa SKK ditangkap dan dibawa menghadap PM Hwon dengan pura-pura menjadi Kasim.
Pria itu, Ketua Mahasiswa SKK, Hong Gyu Tae.
PM Hwon berkata ia juga mahasiswa SKK satu angkatan dengan Hong, tapi tidak bisa belajar bersama Hong, jika bisa pasti akan membanggakan.
Hong Gyu Tae membungkuk, saya tidak pantas menerima pujian..
PM Hwon mencela pendidikan di SKK saat ini. Karena para mahasiswa tidak menjalankan apa yang mereka pelajari dan tidak membantu Raja mengikuti jalan yang benar, itu tugasmu sebagai pejabat. Kenapa Sungkyunkwan hanya menjadi penilai dari situasi saat ini?
Hong Gyu Tae menebak, apa maksud PM adalah tentang proses pemilihan Putri Mahkota. PM Hwon membenarkan dan ingin Hong memimpin demo yang menuntut pemilihan Putri Mahkota dilakukan dengan adil dan bukan hanya untuk mempertahankan kekuasaan satu klan besar.
Menteri Yoon menghadap Ibu Suri dan menyatakan keresahannya, karena gadis yang diinginkan PM bahkan Raja adalah Heo Yeon Woo, putri Heo Young Jae.
Ibu Suri minta Yoon tenang, masalah ini ada di tangannya.
Dae Hyung tetap cemas, tapi bagaimana jika anak itu menjadi selir istana kesayangan dan bagaimana jika dia melahirkan keturunan untuk pertama kalinya.
Ibu Suri mengerti dan akan memikirkan cara. Yoon mengingatkan, anda bisa melenyapkan matahari (P. Uiseong). Maka bulan juga tidak akan sulit. Lagipula, Guk Mu (Nok Young) adalah orang Ibu Suri.
Para mahasiswa Sungkyunkwan berbaris rapi dan melakukan demo di depan istana. Mereka mengkritik pejabat yang selalu berasal dari keluarga Ibu Suri. Kami, para pelajar Sungkyunkwan yang menerima gaji pejabat tidak bisa duduk diam saja.
Hong Gyu Tae yang memimpin demo itu, ia berpikir kalau demo ini sebenarnya diatur oleh Putra Mahkota. Masa depan Joseon akan menarik.
Raja membaca petisi mereka dan ingat kata2 PM Hwon : Semuanya harus dilakukan dengan benar dan ditempatkan dengan benar. Saya percaya ini yang disebut politik itu, semua hal khususnya masyarakat harus bisa menemukan posisi yang cocok untuk mereka. Ini yang akan saya lakukan jika saya jadi Raja. Bukankah ini dimulai dari pemilihan pendamping saya?
Raja : Kalau begitu tunjukkan dan yakinkan aku.
Raja tidak percaya, PM berhasil menggerakkan Sungkyunkwan untuk demo, tidak buruk Putra Mahkota.
Mahasiswa Sungkyunkwan meminta Raja menghapus hukum yang membuat keluarga Raja bisa memilih Putri Mahkota.
Raja mengumpulkan para menteri. Mahasiswa SKK sudah demo selama 5 hari dan mereka menuntut jawaban Raja. Para menteri berkata ini tradisi, entah para mahasiswa itu benar atau salah, mereka ingin Raja memberikan jawaban.
Pihak Yoon jelas tetap ingin Ibu Suri dilibatkan dalam pemilihan Putri Mahkota, ini sudah tradisi turun temurun. Raja harus menghukum pemimpin demo kali ini karena mereka keterlaluan.
Penasehat Heo berkata bahwa mereka tidak bisa menghukum mahasiswa itu. Jika kita melakukannya dan menghalanginya, siapa yang punya keberanian untuk mengungkapkan pendapat tentang masalah negara dan mengkritik kebijakan nasional?
Raja akhirnya memberikan jawaban-nya, kalau pemilihan Putri Mahkota kali ini akan melanggar tradisi dimana biasanya Ibu Suri yang menentukannya. Raja sendiri yang akan membuat pilihan. Selain aku, akan ada anggota keluarga Raja, Pejabat dari Tiga Kementrian dan Perdana Menteri. Setiap keluarga akan mengikuti pemilihan dengan adil.
Ibu Suri menemui Raja untuk protes. Bagaimana Raja bisa mendengarkan para pelajar. Raja tetap teguh. Ibu Suri berkata kalau pilihannya sudah dibuat atas dasar pemikiran yang mendalam dan bukan hanya hubungan keluarga.
Raja merasa tidak masalah mengubah proses seleksi karena wanita yang cemerlang meskipun ia tidak ditentukan lebih dulu akan tetap terpilih, bukankah begitu?
Ibu Suri tersinggung, jadi kau menentangku? Ibu Suri marah karena merasa Raja tidak berbakti padanya.
Raja : Sebagai penguasa negeri ini, bagaimana saya hanya berbakti pada orang tua? Orang tua rakyat adalah Raja. Jadi orang tua Raja adalah Rakyat.
Ibu Suri mengingatkan Raja, siapa yang membuat Raja tetap bertahan di takhta dan siapa yang melindunginya dari tangan pemberontak? Kuharap kau tidak melupakan apa yang dilakukan klanku dan aku.
Raja tidak akan melupakannya, bagaimana mungkin saya bisa lupa? Demi kekuasaan klan, Ibu dan Yoon Dae Hyung melakukan kejahatan kejam, itulah sebabnya P. uiseong dibunuh padahal ia tidak bersalah.
Ibu Suri tertegun, dan berkata kalau Seong jo tahu itu maka dia harus tahu kalau Ibu Suri melindungi takhtanya dan membuat Raja tidak perlu menumpahkan darah dengan tangannya.
Raja mengatakan alasan mengapa ia tetap diam selama ini. Meskipun ia baru tahu kebenaran-nya setelah beberapa waktu, ia tetap berdiam diri selama 13 th untuk memenuhi bakti pada orang tua. Jadi, jangan mengajukan hal serakah lagi. Pemilihan Putri Mahkota akan dilakukan dengan adil.
Raja memanggil Kasim untuk mengantar Ibu Suri kembali ke istananya.
Ibu Suri kembali ke kamarnya dan terlihat murka, ia mengancam Raja. Raja tidak bisa melakukan ini kepadanya, kau lihat saja nanti. Wajah Ibu Suri kelihatan mengerikan.
Ny. Heo mengajar putrinya memberi hormat dengan cara yang salah. Yeon Woo melakukannya dengan sempurna, ibunya berkata itu terlalu bagus dan ingin agar saat Yeon Woo duduk, terdengar suara dari kakinya.
Intinya, Ny. Heo ingin agar Yeon Woo tidak terlalu sempurna agar tidak terpilih dalam daftar Putri Mahkota.
Ibu Yeon Woo juga minta putrinya berkata kalau hobinya adalah membaca dan menulis, bukannya menyulam atau sejenisnya. Katakan saja kau tidak pernah melakukannya.
Tapi Yeon Woo mengerti maksud ibunya. Kalau tidak tahu itu namanya aneh.
Yeon Woo : Jangan lakukan itu Ibu, apapun yang terjadi saya ingin menjadi anak yang bisa dibanggakan ayah. Jadi Ibu lihat saja.
Ny. Heo menyerah, ia memeluk putrinya erat-erat. Antara bangga dan cemas.
Keesokan harinya, para gadis mulai masuk istana untuk proses penyeleksian. Yeon Woo bertemu Bo Kyung dan keduanya tersenyum.
Malamnya, Yeon Woo berdiri di halaman memandangi bulan. Ia ingat kata2 PM Hwon, kalau ia akan menunggu Yeon Woo, kau pasti akan menjadi Putri Mahkota.
Yeon Woo berbalik dan melihat P. Yang Myung. YEon Woo kaget, apa yang anda lakukan disini? lalu Yeon Woo melihat baju Yang Myung, apa anda akan pergi ke suatu tempat?
P. Yang Myung : Sebelum aku pergi aku ingin melihat wajahmu jadi aku mampir.
P. Yang Myung mendekatkan wajahnya ke wajah Yeon Woo, sampai Yeon Woo menarik punggungnya, ah tidak menarik. Karena aku sudah melihatnya, baiklah aku pergi sekarang.
P. Yang Myung berbalik. Yeon Woo tanya apa Yang Myung akan kembali.
P. Yang Myung : Kenapa? Apa kau takut aku tidak akan kembali?
Yeon Woo berkata kalau setiap kali P. Yang Myung tidak pernah mengirim kabar sehingga membuat banyak orang cemas, Yeon Woo ingin P. Yang Myung memberi kabar pada keluarganya di tengah perjalanan-nya.
Yang Myung tiba-tiba bertanya apa Yeon Woo ingin pergi bersamanya. Yang Myung tahu kalau Bo Kyung sudah diputuskan menjadi Putri Mahkota dan Yeon Woo akan hidup menderita jika tidak terpilih, jadi jika YEon Woo mau pergi bersamanya, Yang Myung bisa melepaskan segalanya untuk melindungi Yeon Woo.
Yeon Woo berkata kalau canda Yang Myung terlalu jauh.
P. Yang Myung : Benarkah? Terlalu jauh ya? Kau benar2 tidak akan menyesal dengan jalan yang kau tempuh?
Yeon Woo membenarkan. P. Yang Myung akhirnya memberinya semangat dan mengepalkan tinjunya, Kau harus menyingkirkan Putri menteri Yoon dengan satu pukulan, mengerti?
Yang Myung menjentik dahi Yeon Woo lalu pergi.
P. Yang Myung melompati tembok dan ternyata Kim Chae Woon telah menunggunya.
Woon : Saya pikir saya bisa menemui anda disini.
Woon mengatakan kalau Yeon Woo berhasil masuk final. Ia heran kenapa Yang Myung tidak memohon pada Raja demi Yeon Woo.
P. Yang Myung menjawab dengan cerita filosofi. Ada seorang pria yang menemui Kong Hu Chu agar dipuji. Ayahnya telah memukulinya tapi pria itu tidak mengeluh, bukankah itu bakti?
Kong Hu Chu memarahinya, bagaimana jika ayahmu memukulimu sampai mati? Itu akan membuatmu menjadi anak tidak berbakti. Kelak, jika ayahmu memukulimu tanpa alasan, kau harus lari.
Woon : Apa anda melarikan diri?
P. Yang Myung berkata kalau dia adalah pohon dan ingin tetap disini, tapi angin tidak berhenti bertiup. Apa lagi yang bisa ia lakukan kecuali lari?
Yang Myung melihat bulan : Bulan itu..kemanapun aku pergi mungkin akan mengikutiku kan?
Woon dan Yang Myung memandangi bulan bersama.
10 hari kemudian, hanya ada 3 orang gadis yang masuk final. Seperti diduga, Bo Kyung dan Yeon Woo masuk final bersama.
Raja menemui ketiga gadis itu dan berkata kalau mereka semua pasti sudah menderita dengan segala macam proses dan meskipun kalian takut, istana juga adalah tempat tinggal manusia, jadi jangan terlalu takut.
Raja : Hari ini, aku punya pertanyaan untuk kalian. Aku adalah Raja Joseon. Jika kau menilai aku dengan uang, berapa hargaku?
Putri pejabat Choi Sang Jin silahkan menjawab lebih dulu.
Choi bingung lalu menjawab 100 ribu nyang bukan, 10 juta Nyang. Nona Choi minta maaf karena tidak tahu nilai uang.
Raja tanya Bo Kyung, apa jawabanmu?
Bo Kyung : Kebajikan Yang Mulia lebih tinggi dari Gunung Taibaek dan lebih luas dari laut, bagaimana bisa menggunakan uang untuk mengukur? Sebaiknya menggunakan emas dan mutiara. Mohon ijinkan saya bicara dengan berani, jika ada alat untuk mengukur luas langit dan kedalaman laut, jika saat itu tiba, tolong tanyakan lagi pada saya.
Ibu Suri tampak puas dengan jawaban Bo Kyung.
Raja lalu tanya Yeon Woo, berapa hargaku?
Yeon Woo : Karena Yang Mulia bertanya, saya akan menjawabnya. Harganya 1 Nyang.
PM Hwon sedang latihan memanah tapi tampaknya tidak bisa konsentrasi haha. Kasim Hyung Sun berlari-lari menemuinya, Chon Na! Chon Na!
PM Hwon : Bagaimana? Aku tanya bagaimana hasilnya?
Heo Yeon Woo yang terpilih! Yeon Woo sudah mengenakan baju resmi Putri Mahkota dan ia menghadap Raja, Ratu dan Ibu Suri untuk memberikan hormat.
Raja ingat jawaban Yeon Woo, Bagi rakyat jelata, tidak ada yang lebih berharga daripada 1 Nyang. Orang yang memiliki 10 ribu Nyang adalah orang kaya dan tidak akan berpikir kalau 1 Nyang itu berharga. Tapi jelas bagi orang yang tidak memiliki apa-apa, betapa berharganya 1 Nyang itu.
Jadi Raja berharga 1 Nyang karena Raja berharga bagi semua orang, kaya ataupun miskin.
Raja tersenyum dan berkata pada Ratu, Ini adalah menantu yang benar-benar sulit dicari.
Ratu Han juga terlihat senang, Yang anda katakan itu benar. Ini sungguh-sungguh keberuntungan bagi negara kita.
Raja berkata ia baru saja merasa gembira karena mendapatkan ayah dan kakak Yeon Woo, dan berpikir kalau ia memiliki putri secantik dan sebijaksana dirimu, benar2 anugerah bagi negeri ini. Raja minta Ibu Suri mengatakan sesuatu yang baik pada Putri Mahkota.
Ibu Suri yang jelas kelihatan tidak senang hanya berkata, orang tua seperti aku ini bisa bicara apa? Tolong layani Putra Mahkota dengan setulus-tulusnya.
Yeon Woo : Saya akan mengingatnya dalam hati.
P. Min Hwa tidur dan menolak makan. Dayangnya berkata kalau P. Min Hwa bahkan tidak menghadiri pertemuan dengan Putri Mahkota.
Min Hwa tidak peduli, apa hubungannya denganku.
Dayang bingung karena Min HWa sepertinya menyukai Yeon Woo. Min Hwa kesal, itu karena kupikir ia akan menjadi adik iparku! Jika ia bisa, kenapa aku tidak?
P. Min Hwa minta pelayan menyingkirkan meja makannya.
Ratu Han masuk dan tanya apa yang terjadi. Min HWa memohon ibunya untuk membujuk ayahnya agar mengijinkannya menikah dengan Yeom, karena kalau bukan dia, Min Hwa akan mati.
Ratu Han marah dan jelas menolak keinginan Min Hwa.
Min Hwa menangis, Abamama, Kakak, Yeon Woo, saya membenci mereka semua. Saya juga membenci Ibu.
Min Hwa langsung lari keluar. Ratu dan para dayang terkejut dan mengejarnya.
Ibu Suri sedang merenung di kamarnya dan P. Min Hwa tiba-tiba masuk sambil menangis keras. Nenek, nenek..tolong yakinkan Abamama agar mengijinkan Guru Heo menjadi suamiku.
Ibu Suri terkejut, ia melihat Ratu dengan bingung, ada apa ini?
Ratu Han duduk di depan Ibu Suri dan minta maaf, ia kelihatan malu dan serba salah. Ratu memerintah dayang segera membawa Min HWa kembali. Ratu juga pamit keluar. Ibu Suri tiba-tiba mendapat ide.
Jang Nok Young berdiri melihat langit, ia melihat bulan yang ditutupi awan badai gelap. Wajah Nok young terlihat cemas.
Asisten Jang mendekat, Guk Mu-nim..
Nok Young : Ada apa?
Wanita itu berkata kalau Ibu Suri memanggilnya secara rahasia.
Dayang istana mengantar Yeon Woo ke paviliun-nya dan menjelaskan kalau Paviliun ini bernama Secret Moon yang khusus dipilih oleh Raja untuk Yeon Woo. Paviliun ini juga yang paling cantik di istana.
Yeon Woo tersenyum membenarkan, sesuai dengan namanya, tempat ini memang benar2 indah.
Dayang istana memohon agar Yeon Woo tidak bicara dengan bahasa resmi kepadanya.
Yeon Woo : Apa? oh aku mengerti..
Dayang istana tersenyum, lalu memberikan saputangan sutra, mungkin anda akan membutuhkan ini.
Mulai besok, Yeon Woo harus mengikuti Seupui (Latihan mengikuti berbagai upacara tradisional). Dayang istana meninggalkan Yeon Woo sendiri.
Setelah sendirian, Yeon Woo merasa kesepian dan merindukan ibunya, Ibu...Yeon Woo tiba-tiba menangis. Ia segera mengambil sapu tangan itu dan sadar kalau ini mungkin maksud perkataan Dayang tadi.
Tangis Yeon Woo semakin keras dan ia harus membuka saputangan untuk menahan air mata. Tiba2 Yeon Woo melihat tulisan, tangisnya langsung berhenti.
Ada surat dari PM Hwon : Apa kau menangis karena kau meninggalkan keluargamu? Jika benar, bukalah jendela dan lihatlah.
Yeon Woo tertegun, lalu jalan dan membuka jendela. PM Hwon dan Kasim Hyung Sun berdiri di jendela. Hwon tersenyum lebar. Yeon Woo kaget, Chon Na..
PM HWon : Apa aku membuatmu takut?
Yeon Woo melihat kanan-kiri, kenapa Anda kesini? Ini adalah tempat yang tidak boleh anda datangi, kenapa anda kesini?
PM Hwon dengan santai menjawab kalau ia menyuap seseorang.
Yeon Woo tampak kesal dan segera menutup jendelanya. PM Hwon kaget, tt..tunggu! Yeon Woo, apa kau bisa tunggu sebentar?
Yeon Woo menjawab dari balik jendela, tolong kembalilah. Yang Mulia akan menjadi teladan bagi rakyat, dasar negara ini..
Karena tidak ada jawaban, Yeon Woo penasaran dan membuka jendelanya lagi, ternyata PM HWon sudah pergi.
Yeon Woo langsung lari menyusul PM Hwon, Ia keluar dari kamar dan teriak..Chon Na..
Yeon Woo tertegun, PM Hwon sudah berdiri di depannya sambil tersenyum, plus Kasim Hyung Sun, dayang2 dan pengawal serta panggung boneka. Ada dua kursi di depan panggung.
PM Hwon : Apa kau sudah berhenti menangis?
Yeon Woo : Chon Na..
PM Hwon sudah mendapat ijin khusus dari Raja untuk acara ini jadi ia minta Yeon Woo tidak khawatir.
PM Hwon menyiapkan Kouji (kaya wayang potehi) khusus untuk Yeon Woo. Karena mereka sama-sama tidak bisa tidur, lebih baik nonton sama-sama. Yeon Woo langsung terpesona :)
PM Hwon menunjukkan tempat duduk Yeon Woo. Yeon Woo jalan mendekat, PM Hwon mengulurkan tangan, Yeon Woo membalas uluran tangan Hwon dan duduk di kursinya. PM Hwon duduk disampingnya, keduanya tersenyum.
PM Hwon berbisik, ini pertunjukan dadakan, tolong kau bermurah hati meskipun pertunjukan-nya jelek.
Kasim Hyung Sun yang jadi dalangnya dan ia tersenyum lebar sambil menunjukkan boneka pangeran dan putri.
PM Hwon : Mulai!
Jang Nok Young menghadap Ibu Suri, ia terperanjat. Apa yang anda katakan?
Ibu Suri ingin Nok Young membunuh Yeon Woo. Aku memintamu untuk menyingkirkan-nya. Yang Mulia Raja sudah meningkatkan penjagaan di istana Putri Mahkota. Tidak mungkin membunuh atau meracuninya, hanya kau yang bisa melakukan-nya tanpa mendekatinya.
Nok Young menolak, tugas saya adalah berdoa untuk kesejahteraan keluarga Raja, karena dia telah menjadi Putri Mahkota, dia telah menjadi bagian dari Keluarga Raja.
Ibu Suri : Situasinya terlihat buruk untuk Seongsucheong, sekarang ya kan? Para sarjana terus saja minta agar Seongsucheong dibubarkan. Sebenarnya, Seongsucheong hanya bertahan saja, jika aku tidak menyediakan semuanya..apa yang akan terjadi nanti?
Nok Young : Apa anda mengancam saya sekarang?
Ibu Suri : Ini perintah.
Nok Young : Orang itu adalah Putri Mahkota.
Ibu Suri : Dia tidak akan menjadi Putri Mahkota lagi setelah kau membunuhnya. Kau yang terus berkata kalau Putri Menteri Personel Yoon akan menjadi Putri Mahkota.
Kau harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kau katakan. Pakai black magic-mu dan bunuh anak itu, Heo Yeon Woo.
Nok Young syok, ia jalan kembali ke Seongsucheong dan masuk ke aula doa. Nok Young jatuh ke lantai dan menangis, Ari-ah..akulah orangnya A ri..Orang yang akan membuat anak itu mati..sebenarnya adalah aku. Katakan padaku Ari, apa yang harus kulakukan? Anak itu atau Seongsucheong? Dari dua itu, mana yang harus kulindungi?
Nok Young mengalami trance lagi dan sekarang ia dibawa ke kuburan diatas tebing lagi. Kali ini Nok Young melihat pita merah Seongsucheong di atas ranting dan ia mengambilnya.
Ada tulisan : Dua, orang, dan kerja (el, ren, gong atau lee, im, gong) lalu huruf2 itu menguap dan membentuk satu kata : Wu atau Mu (peramal.)
Jang Nok Young gemetaran...
Chon Na..Bin Gung..
PM Hwon dan Yeon Woo tertawa lebar menikmati pertunjukan boneka Kasim Hyung Sun.Suara Nok Young : Meskipun berada di dekat matahari akan menarik bencana, takdir akan memaksanya berdiri di samping matahari dan melindunginya.
Apakah aku benar-benar..harus membunuhnya, Sang Putri Mahkota?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar