Ah jung membenarkan, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu sampai aku takut apa aku bisa hidup di dunia ini tanpa dirimu..tapi membicarakan pernikahan, aku takut. Apa aku punya hak, berilah aku waktu, sepertinya aku kehilangan sesuatu yang penting tapi aku tidak tahu apa itu. Sampai dengan aku menemukannya, kumohon tunggulah sebentar.
Ki Joon bersedia menunggu, aku akan menunggumu sampai kau menemukan-nya. Tapi jangan membuatku menunggu terlalu lama. Kau tahu aku benci menunggu, ya kan? Karena ini adalah kau, aku bersedia menunggu.
Ah Jung : Terima kasih.
Boss tanya bagaimana dengan rencana pernikahan Ah jung, apa dia tidak akan menikah. Ah Jung berkata ia banyak pekerjaan dan tidak ada waktu memikirkan itu. Boss berkata kalau Presiden Hyun pasti akan sangat cemas. Tapi setuju dengan perpindahan Ah Jung.
Ah jung menulis : Apa kabar? Apa kau baik2 saja di duniamu yang sibuk?
Ki Joon membalas, bagaimana aku bisa baik2 saja? Apa kau tahu betapa mengesalkannya karena aku tidak melihatmu selama sebulan? Aku sudah bilang akan kesana, tapi kau tidak mengijinkanku. Kau juga tidak mengijinkanku sering meneleponmu. Tunggu saja sampai kita bertemu.
Lalu pria itu curhat, ia sudah menikah selama 20 th dan masih belum tahu perasaan istrinya. Aku sudah hampir tahu, tapi kemudian menjadi semakin tidak jelas. Ah jung berkata ia juga masih tidak mengerti.
Ki Joon berkata bukan seperti itu. Bibi kesal, ia ngomel kalau Ki Joon itu bodoh, apa yang sangat kau suka darinya?
Ki Joon : Dia cantik!
Bibi : Apa kau tahu apa yang dikatakan orang-orang dibelakangmu? Bercerai...putus. Mereka berkata ini karena kau selingkuh. Sungguh mengesalkan. Jika kau mau menikah, lakukan segera. Jika tidak, maka pergi kencan buta. Aku tidak bisa melihatmu terus menunggu begitu saja.
Bibi : Jangan cuma bicara tapi lakukan.
Ki Joon : Bagaimana kalau akhir bulan ini, apa kau bisa menyediakan waktu?
Bibi : Kau yakin?
Ki Joon : Apa kau pernah melihatku tidak menepati kata-kataku?
Bibi : Kau hanya bicara besar, aku akan menyediakan waktu pada hari itu.
Ki Joon : Baiklah.
Ah Jung senang sekali, benarkah? selamat! Tapi kenapa suaramu seperti ini?
Ah Jung tanya apa Jae Bum pergi karena tahu So Ran hamil.
So Ran : Tidak, aku juga baru tahu hari ini. Ah Jung kesal karena So Ran suka bertengkar dengan Jae Bum. So Ran bingung, lalu apa yang harus kulakukan? Apa ia meneleponmu?
Ah Jung : Kenapa dia harus mengontakku?So Ran : Jika kau dekat, kita bisa langsung ketemu. Ah Jung minta maaf karena tidak bisa mendampingin So Ran disaat seperti ini, Ah jung menghibur So Ran, jangan cemas tidak akan terjadi apa-apa.
Ah Jung : Kau jelas terlihat semakin tampan, apa ini karena kau punya wanita lagi? Ki Joon tidak percaya, apa Ah jung harus seperti ini?
Ah jung : Bukannya kau datang untuk kerja? Ki Joon memang ingin menghindari pekerjaan di Seoul, saat mendengar harus memeriksa proyek di Jeju, ia senang sekali. Ki Joon pikir langit benar2 membantunya.
Ah jung : Kalau begitu kau pasti sibuk. Ki Joon akan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan main dengan Ah Jung. Ah Jung berkata ia banyak pekerjaan.
Ki Joon : Itu tempat kita tinggal dulu. Ah Jung protes, siapa yang tinggal dengan Ki Joon, bukankah waktu itu kita menginap di kamar yang berlainan? Ki Joon menggodanya, jadi, apa kau menyesalinya?
Ah jung : Siapa yang menyesal?
So Ran tetap ingin pergi karena ingin ketemu Ah Jung. Soal Jae Bum, So Ran hanya perlu terus menelepon-nya saja. Ah Jung senang kalau So Ran bisa pergi main, karena nanti So Ran tidak akan bisa kemana-mana selama setahun.
Ah Jung : Tapi selamat, aku senang kau datang.
So Ran : Lalu? Kalau ingin jadi ayah kau tidak bisa tidak peduli seperti itu. Jae Bum kaget dan senang, ayah? ayah?! Ia gembira sekali menjadi ayah dan memeluk So Ran, aku akan jadi Ayah!
So Ran : Bayinya, bayinya...aku pusing! Jae Bum gembira sekali, dan meminta So Ran duduk, tapi So Ran ingin berdiri saja.
Ki Joon : Aku ingin minta tolong.
Keduanya heran, minta tolong apa?
Ah Jung : Apa kau bahagia sekali?
So Ran : Ya, sangat bahagia. Aku sudah menikah beberapa tahun, tapi hari ini dia (JB) sangat baik padaku.
Ah jung : Bukankah kalian baru saja bertengkar, dan kau kesini untuk menangkap suamimu yang melarikan diri?
So Ran berkata memang seperti itulah hidup, kau akan menjadi semakin dekat dengan pasanganmu kalau kau bertengkar. So Ran tanya Ki Joon, benar kan? Ah aku lupa, kau masih belum tahu itu ya? Ki Joon membenarkan, ia ingin belajar.
Jae Bum tanya ke Ah jung, apa kau jual mahal ya? Ah jung kaget, sunbae! Jae Bum menasihati Ah Jung, dimana lagi mau mendapatkan pria seperti Hyun Ki Joon, seleramu benar2 tinggi. So Ran memukul Jae Bum dan pura2 perutnya sakit. Jae Bum pura2 panik dan tanya apa perlu ke RS. So Ran berkata ia pasti kebanyakan makan dan ingin istirahat di kamar. Jae Bum dan So Ran pergi dulu sambil bergandengan tangan.
Ah jung kaget, apa? jadi semua ini rancanganmu? Ki Joon tadi minta Jae Bum dan So Ran menunjukkan betapa bahagianya hidup pernikahan itu di depan Ah Jung. Ki Joon mengajak Ah jung pergi, aku akan mengantarmu pulang. Ah Jung menolak, tapi Ki Joon tetap saja mengantar Ah Jung.
Ki Joon : Tidak ada kapal lagi.
Ah Jung : Mana ada kapal disekitar sini?
Ki Joon : Aku sebenarnya tidak enak badan hari ini, apa aku tidak bisa menginap disini? Ki Joon janji, ia hanya akan tidur sambil memegang tangan Ah Jung :)
Ki Joon adalah Ki Joon, ia memeriksa rak buku Ah Jung dan menemukan debu, wah! kau tidak bersih-bersih?
Ah Jung : Siapa yang mengira kau akan datang?
Ki Joon ingin memeriksa yang lain, seperti kulkas dan ia ribut. Lihat, lihat..susu ini sudah basi, tapi masih di kulkas. Tempat makanan yang sudah kosong, tapi masih disini dan tidak dicuci. Ada gochujang dimana-mana..
Ki Joon : Kenapa ada soju di rumah wanita single?
Ah Jung : Apa kau kesini untuk pemeriksaan? Apa kau pikir ini World Hotel? Ki Joon berkata memang bukan, tapi kalau Ah Jung stafnya, ia pasti sudah memecat Ah Jung.
Ah Jung : Ki Joon!
Ki Joon : Hanya memeriksa apa ada pria lain saat aku tidak ada. Ki Joon memeriksa tempat tidur Ah Jung dan menemukan selembar rambut, ah ada rambut di tempat tidur.
Ah jung : Itu rambutku bodoh. Ki Joon tidak percaya dan berkata itu rambut pria. Ah jung kesal, pria mana yang rambutnya sepanjang itu. Ki Joon mengambil buku harian Ah Jung dan Ah jung panik. Ah Jung mendarat di atas tubuh Ki Joon dan berusaha merebut bukunya kembali.
Ki Joon mengeluh, apa ini. Di jam selarut ini. Ki Joon menunggu Ah Jung selesai bicara, sambil membuka lengan bajunya, bersandar ke bantal dan merentangkan lengannya. Ki joon menyeringai dan menepuk dadanya, ayo sini! Ah Jung lari, makan..kita belum makan.
Ki Joon : Kau sudah makan tadi dasar babi. Ki Joon mengejar Ah Jung. Gong Ah Jung, kembali kesini.
Ae Kyung menyuapi Prof Gong buah dan Prof bingung bagaimana cara memberi tahu Ah Jung kalau mereka akan menikah. Apa kita pura2 bodoh dan menngirim undangan ke Jeju?
Ae Kyung : Katakan saja padanya. Prof Gong tidak tahu caranya. Ae Kyung minta telp saja dan katakan. Jangan cemas. Kita tidak tahu kapan Ah Jung akan pulang apa kita akan menunggu dan mengatakan-nya langsung?
Prof Gong : Benar, lebih baik menelepon-nya dulu. Ae Kyung minta Prof Gong telp Ah Jung sekarang.
Ah Jung membawa makanan dan bir untuk Ki Joon. Ki Joon membaca buku hariannya. Ah Jung protes, siapa yang mengijinkan Ki Joon membaca buku harian orang lain? Ki Joon tidak merasa bersalah, tidak ada rahasia diantara kita.
Ah Jung mengatakan tentang pernikahan dan Ki Joon salah persepsi. Ia pikir Ah Jung membicarakan pernikahan mereka. Ki Joon jadi senang.
Prof Gong : Jadi aku harus menikah kan? Ki Joon berusaha mendengar. Ah Jung minta ayahnya tidak perlu cemas tentang reaksinya. Ayah terlalu baik. Prof Gong mengingatkan, kalau ia menikah maka akan ada dua keluarga.
Ah Jung : Jika dua orang saling mencintai dan menyukai, maka itu cukup. Ki Joon mendekat dan berbisik, aku akan mengatakan itu padanya (Ayah).
Ah Jung menjauh dari Ki Joon, ayah meskipun aku menentangmu, kau harus tetap menikah. Dengan demikian kau akan jadi pria keren. Prof Gong berterima kasih.
Ah jung datang lagi, aku sudah menyiapkan makanan, kau tidak akan makan? Ki Joon mengeluh, sepertinya Ayah akan menikah sebelum aku, lalu aku kapan?
Ah Jung : Jika kau mencoba mengintip buku harian wanita, maka sepertinya kau tidak akan pernah menikah. Berapa buku yang kau baca? Ah jung tanya sambil berbaring diatas punggung Ki Joon. Ki Joon heran, tapi mengapa ada bintang di tanggal2 ini? Untuk apa itu?
Ah Jung : Kau tidak perlu tahu. Tanggal yang hanya diketahui oleh wanita.
Ki Joon berpikir sejenak dan ia mengerti lalu berkata ahhh... Ki Joon senyum tipis, dan berkata pelan, Aku lihat hari ini tidak dikasih bintang. Ah Jung memukul Ki Joon dengan bukunya.
Ah Jung : Tidak boleh, kau punya hotel mewah, kenapa tidur disini? Ki Joon tiduran diatas pangkuan Ah Jung, aku lebih suka disini.
Ah Jung : Apa kau tidak mau bangun?
Ki Joon : Aku tidak mau.
Ah Jung mengeluh, kepalamu berat. Ki Joon berkata, karena penuh dengan Gong Ah Jung. Ah Jung berkata kalau Ki Joon benar akan menginap, ia harus beli sikat gigi sebelum toko tutup. Ki Joon berkata tidak perlu, mereka bisa pakai sikat gigi Ah Jung saja.
Ki Joon : Aku hanya ingin memegang tanganmu, apa kau berpikir tentang ciuman? Ah Jung kesal, siapa yang memikirkan itu? Itu karena kau sangat gila kebersihan. Ki Joon ingin tinggal di Jeju saja, tidak perlu pulang ke Seoul. Hanya mengerjakan proyek di Jeju saja.
Ah Jung : Omong kosong, itu mustahil. Ki Joon mulai memejamkan matanya, tapi apapun yang kau katakan, kau tidak membenciku kan? Ah Jung membungkuk dan mencium Ki Joon. Ki Joon tersenyum. Apa maksudmu aku tidak menyukaimu? Aku sangat menyukaimu.
Ah Jung : Lima menit lagi..biarkan aku tidur lima menit lagi!
Ah Jung makan : Enak sekali!
Ki Joon : Kalau aku membuat sarapan tiap pagi, apa kau akan segera menikah denganku? Apa kita harus menulis kontrak atau kita rekam saja?
Ah Jung : Trik seperti itu berhasil untuk wanita lain ya?
Ki Joon : Aku sudah mengantarmu sendiri ke tempat kerja. Kau tidak bisa pergi begitu saja! Ah jung ingin langsung masuk, aku sudah terlambat kerja! Ki Joon menahannya, tunggu! tunggu! Bayar dulu tarifnya! Ah Jung ngomel, dasar...lalu mendekat ke jendela dan mencium Ki Joon :)
Ki Joon terlihat senang. Ah Jung langsung lari karena ada temannya yang melihat mereka.
Ki joon : Apa yang dipajang di ruangan Tamra (nama Jeju kuno)? Ah Jung bersabar, dan menjelaskan : Dari sejak Sebelum Masehi sampai masa Goryeo, kebudayaan Tamra waktu itu bisa dilihat disana. Ki Joon melihat-lihat dan berkata, ah kudengar kau yang mengatur pameran kali ini.
Ah Jung : Ini adalah pameran dari Pulau Jeju yang menampilkan penemuan dan juga karya seni yang sudah digali selama 10 tahun ini. Kebanyakan adalah barang pecah belah dari tanah liat. Meskipun semuanya tidak ada dalam ingatan kita lagi, tapi demi menemukan kembali nilai dari barang2 ini dalam memori, kami memakai tema ini.
Ki Joon : Menggunakan memori untuk menemukan kembali nilai penggalian. Itu sama dengan cinta. Dengan memori, kau bisa menemukan jalanmu kembali pada cinta. Terima kasih karena sudah mengatakan ide bijak ini. Ah Jung ingin tahu kenapa Ki Joon seperti ini. Ki Joon berkata karena Ah Jung terlalu lama, apa kau masih belum menemukan apa yang sudah kau hilangkan?
Ki Joon : Aku mempelajari satu hal setelah datang ke museum. Mungkin kau bisa menemukan apa yang sudah kau hilangkan.
Ah jung : Apa itu? Ki Joon berkata terlalu sulit dimengerti dan ia akan menulisnya, jangan bergerak! Ki Joon menulisnya di lengan Ah jung. Ingat ini. Ah Jung membacanya, tapi ini...
Ki Joon minta Ah jung meluangkan hari untuk pulang ke Seoul dan makan bersama bibinya. Ki Joon memberikan kalung pada Ah jung, kalung untuk melamar Ah Jung waktu itu. Perasaan Ki Joon sudah terperangkap bersama kalung itu/lamaran-nya selama sebulan lebih, sangat sulit untuk bernafas.
Ki Joon : Aku tahu kau belum yakin, itulah sebabnya aku memberimu waktu. Jika kau muncul pada hari itu dengan mengenakan kalung ini maka aku akan tahu kalau kau mau menikah denganku.
Ah Jung : Ki Joon..
Ki Joon : Kalau kau tidak mau, maka kau tidak perlu datang. Tapi kuharap kau akan datang.
Ah Jung : Aku seharusnya menemuimu dan mengatakan ini sambil memandangmu, tapi aku tidak punya keberanian, jadi aku telp. Ah Jung berkata jika ia nanti tidak datang...Ki joon memotongnya, tidak bisa. Ah jung harus datang. Ki Joon sudah mengatakan-nya pada bibi Myung Jin.
Ki Joon : Jika kau tidak datang, aku benar2 akan sangat marah, kau mengerti kan?
Ah Jung janji akan memikirkannya.
Ki Joon : Baiklah aku masuk dulu.
Ki Joon mencari oleh-oleh untuk orang tua Ah jung (Prof Gong dan Ae Kyung).
Ah Jung mengangkat kalung itu dan mendekatkan ke lehernya. Lalu menyimpannya kembali dalam kotak.
Rekan Ah jung berkata kalau mereka libur, aku tidak tahu apa bisa menghubungi mereka. Ah Jung tetap ingin temannya mencoba.
Ah Jung masih sibuk dengan urusan artefak itu dan ia baru sadar kalau ketinggalan pesawat ke Seoul.
Bibi Myung Jin dan Ki Joon sudah tiba di lokasi pertemuan dan mereka menunggu Ah jung. Bibi tanya apa Ah jung bisa menepati waktu perjanjian. Ki Joon menenangkan bibi dan berkata kalau Ah jung akan segera tiba.
Ki Joon tidak percaya, kau bahkan tidak punya waktu untuk telp? Aku sudah bilang sebelumnya untuk memastikan kedatanganmu. Ah Jung minta maaf dan mohon agar Ki Joon menjelaskan pada bibi Myung Jin.
Bibi marah2, Jika dia tidak bisa datang, dia seharusnya mengatakan-nya. Apa dia tidak bisa telp? Dia bahkan tidak tahu sopan santun dasar.
Temannya datang dan heran, kau disini rupanya. Ah jung berkata sudah menemukannya. Ah Jung sudah menemukan apa yang hilang dari hatinya.
Ki Joon menyuruh Park Hoon mengirim kotak ke alamat tertentu. Park Hoon mengerti dan pergi.
Ki Joon telp Ah Jung dan berkata ia akan ke Jeju untuk urusan kerja hari ini. Tapi karena ia sibuk, ia minta ketemu Ah jung di bandara.
Ki Joon : Kau harus datang apapun yang terjadi. Aku harus melihat wajahmu dan mendengar sendiri penjelasan darimu.
Bibi : Kudengar kau ke Jeju lagi, apa kau bertemu Ah Jung? Apa katanya? Apa dia tidak ingin menikah denganmu?
Ki Joon : Aku akan mengatakan-nya padamu kalau aku pulang nanti.
Ki Joon menyimpan kotak itu ke laci tanpa membukanya! arrrgh....ok drama belum selesai. Ah Jung masih menunggu telp Ki Joon.
Ki Joon : Apa ini standarmu mengurus pekerjaan? Cepat cari stempel. Hoon segera mencari ke seluruh ruangan. Ia membuka laci dan menemukan kotak kalung. Hoon langsung membukanya.
Hoon : Presiden, apa isi kotak itu? ada catatan-nya.
Ki Joon kaget, catatan? kotak apa? Akhirnya Ki Joon melihat pesan Ah Jung.
Di waktu yang tidak berakhir ini, kita dilahirkan di usia yang sama. Di ruang yang tidak jelas ini, bisa bertemu dan menjadi satu denganmu..jodoh ini sungguh mengagumkan dan keajaiban-nya benar2 indah. Aku akhirnya merasakan-nya. Dan akhirnya..aku bisa menemukannya. Memori yang menjadi milikku, yang sempat menyesatkan arahku.
Di museum ini, masa lalu dan sekarang ada bersama-sama. Meskipun memakan waktu cukup lama. Tapi, aku yakin sekarang kalau aku bisa lari ke sisimu. Terima kasih karena bersedia menungguku. Dan juga.. Aku mencintaimu.
Ki Joon sadar dan langsung lari. Park Hoon panik, Presiden kau mau kemana? Masih ada yang harus diselesaikan!
Ah Jung mengenakan kalung itu dan sarapan. Ia ingat saat Ki Joon membuatkan sarapan untuknya. Ah Jung ngomel, hanya karena aku tidak memenuhi satu janji, ia tidak telp. Dasar pria jahat. Ada kiriman untuk Ah Jung.
Mainan cone es krim dari plastik, tiket dari pertunjukan musik klasik yang diborong Ki joon. Bolpen World Hotel Ah Jung. Kliping koran waktu Ki Joon teriak menyatakan perasaan-nya ke Ah jung.
Ah Jung : Kenapa kau baru telp sekarang?
Ki Joon : Maaf karena tidak mengerti perasaanmu.
Ah Jung : Maaf karena membuatmu menunggu. Aku sangat mencintaimu. Ki Joon.
Ki Joon : Mulai sekarang, aku tidak ingin jauh darimu meskipun hanya sehari saja.
Ah Jung : Aku juga. Meskipun kau berusaha melepasku, tidak akan bisa.
Suara Ah Jung berkata ke So Ran : Kami akan segera menikah.
So Ran tidak percaya, bohong. Kau mau aku percaya itu? Kali ini benar! kata Ah Jung. So Ran tidak mau percaya, aku tidak akan tertipu olehmu lagi.
Ah Jung : Kali ini benar! kami akan segera menikah musim gugur tahun ini.
Suara Ki Joon : Lalu kami belajar...kadang-kadang dalam sebuah kebohongan, ada tersembunyi kebenaran yang lebih menggairahkan daripada kenyataan.
TAMAT
Aku senang karena karakter dalam drama ini berkembang. Ah jung memang salah dan kekanak-kanakan. Hanya gara2 gengsi dan sakit hati ia bohong. Tapi Ah Jung berani mengakui kebohongan-nya dan berkata jujur.
Ah Jung juga berani menghadapi resiko dan konsekuensi atas kebohongannya. Lalu memperbaiki kesalahan-nya. Itu yang penting.
So Ran si rubah itu ngga jadi dibuang kelaut hehe..dia berubah, mau menyadari kesalahan-nya, lalu rekonsiliasi dengan suaminya dan tetap jadi teman Ah Jung :)
Kalau Ki Joon, well..dia itu orang yang terlalu perfect, jarang ada businessman kaya Ki Joon di dunia nyata. Sebagian besar pebisnis mirip Manager Park Ji Yun dan Chairman Hyun Myung Jin (menurutku mereka keren.)
Bye..Tirzakwan logout.
Bye..Tirzakwan logout.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar