Selasa, 01 Maret 2011

Judul Pertama Hallyu Wave

Hai,ini adalah postingan pertama saya teman-teman,saya ingin menulis tentang Hallyu Wave

Hallyu wave adalah kata rujukan yang mengarah pada fenomena Korean fever. Demam Korea yang beberapa tahun belakangan ini mulai melanda seluruh asia. Mulai dari fashion, gaya rambut, Film, hingga musik, menjadikan segala sesuatu yang berbau Korea menjadi begitu populer di kalangan masyarakat. Fenomena ini membuat Korea Selatan menjadi salah satu dari sepuluh eksportir budaya, disamping jepang, Amerika, dll.


Di tanah air sendiri mulai terlihat peningkatan minat dalam bahasa Korea yang ditandai dengan bertebarannya kursus – kursus Korea, yang dulunya lebih didominasi oleh Jepang dan Mandarin, Kuliner, dan Hanbok, pakaian tradisional Korea. Di Bidang Pariwisata-pun kita mulai melirik – lirik tour Korea Selatan dengan Seoul sebagai kota tujuan.

Kemudian disusul dengan  mulai banyaknya film – film Korea yang diadaptasi oleh Amerika untuk dibuat remake-nya ( kebanyakan Horor ). Ini menandakan dimulainya Korean wave yang mulai menginvasi dunia. Setelah budaya pop jepang yang populer dengan Dorama, J-pop, manga, dan huruf kanji. Kini orang – orang mulai melirik Negara tetangganya dengan K-drama, k-pop, manhwa dan huruf hangul....

Ternyata Hallyu sendiri merupakan strategi departemen kebudayaan Korea untuk menyebarkan kebudayaan Korea di seluruh dunia. Mereka bekerja sama dengan berbagai agensi entertainment seperti SM Town, JYP, YG, dan lain-lain untuk mencetak idola-idola yang dapat menarik simpati penggemar Korean Fans di seluruh dunia. Sehingga bisa dikatakan group-group band glamor seperti Super Junior, Dong Bang Shin Ki, dan 2 PM, semuanya merupakan culture embassador negeri Korea.
S.M. Entertainment, as a leader of culture technology, will be the very enterprise that enhances national pride bringing Korean culture into world-wide arena, which can make people feel warm in their heart by creating most advanced cultural contents and entertainers. (Visi SM. Entertainment, agensi yang banyak menelurkan “duta-duta” budaya Korea dengan genre K-Pop)

Pemerintah di sana pun rupanya sadar betul, bahwa music K-Pop merupakan salah satu amunisi tempur dalam proyek Hallyu Wave. Maka dari itu, pemerintah tidak segan merogoh anggaran negara untuk mensponsori Asian Music Festival, yang digelar di Korea. Even besar tersebut mengundang deretan artis–artis dari seluruh wilayah Asia untuk tampil di sana (Indonesia turut ambil bagian sejak 2007 dengan mengirimkan Peter Pan sebagai wakil, kemudian Agnes Monica, pada tahun 2008-2009. Festival semacam ini merupakan ajang pembuktian para musisi akan kualitas mereka sebagai musikus kelas dunia.

Sungguh merupakan sebuah terobosan yang sangat cerdas dalam mempromosikan budaya lokal mereka menjadi budaya global yang digemari dan diikuti oleh banyak insan di seluruh dunia.

Majalah Anima bahkan memberitakan bahwa setelah demam Endless Love melanda, setting-setting tempat yang digunakan dalam syuting film tersebut merupakan daerah yang paling ramai dikunjungi para turis. Tak heran jika tahun ini, pemerintah Korea pun menggandeng berbagai artis terkenal untuk membuat video musik promosi pariwisata kota Seoul.

Mungkin julukan “gelombang” kurang bisa menggambarkan dahsyatnya fenomena ini. Tsunami Korea, sepertinya adalah julukan yang lebih pas, karena gelombang kedatangan artis-artis Korea itu begitu tiba-tiba namun memberikan efek yang berkepanjangan bagi yang terkena “seret arusnya”. Kapan ya Indonesia bisa menjadi seperti itu? Kapan kita bisa melihat para anak muda negeri sendiri dan juga negeri lain bersemangat mempelajari dan memperkenalkan budayanya kenegara lain?

4 komentar: