Selasa, 12 April 2011

I Love Your Dad

hai... bgi pecinta FF qu bawa FF bguz krya tman qu...
ga bkal nyesel dh bca ny.. crta ny keren dh *dijamin*
 

Author: Riska Scathach Dang Ika


*hai-hai-hai..aku kembali dengan ff ku ini. Kali ini aku khusus cuman bermain dengan Leeteuk,hanya ada 3 pemeran utama di ff ini,bisa kalian baca dibawah. Ini ff berbeda dengan ffku sebelumnya yang ampe part 23.aku cuman mau bikin jadi 4 ato 5 part aja. Okey dech ga perlu banyak bacot,langsung baca ya <3

Tittle: I Love Your Dad
Rating :General
Length : Short Story
Genre : Romance
Cast :
Leeteuk as Park Jung Soo
Yourself as Song Hyun Ae
Kid as Park Je In (anak perempuan Leeteuk )
~
*Song Hyun Ae POV*

Aku berjalan memasuki kamarku,kurebahkan tubuhku diatas tempat tidur yang yang kuikrarkan sebagai tempat tidur ternyaman didunia. Hahhh..benar-benar hangat, kulihat jam didinding kamarku ,sudah pukul sembilan malam. Aku baru pulang dari tempat kerjaku, huh..entahlah apa tepat kusebut sebagai tempat kerja, aku seperti tidak bekerja disana ,aku pun digaji cukup besar, nanti akan uceritakan lagi,seperti apa tempatku bekerja. Aku memaksakan diriku untuk berjalan kekamar mandi,agar bisa membersihkan tubuhku.

Selesai mandi dan berganti pakaian,mataku sepertinya sudah mulai memberontak untuk diistirahatkan ,kuabaikan perutku yang sedikit lapar,aku menuju tempat tidurku,kutarik selimut tebal kesayanganku, tenggelam didalamnya, perlahan menutup kedua mataku,dan tertidur.

~
Aku paling benci pagi!! semua yang kulakukan selalu terburu-buru,aku harus bangun tepat jam setengah 5 pagi,mandi,menyiapkan keperluanku dan pukul setengah enam paginya aku harus segera berangkat bekerja.Bisa kalian bayangkan aku menyiapkan keperluanku hanya dalam setengah jam, dan aku tidak akan heran bila ada orang tahu kebiasaanku ini,mungkin mereka akan bilang aku wanita jorok,tentu saja aku mandi menargetkan waktu tidak boleh lebih dari 10 menit,ganti baju dan bermake up 10 menit cukup,akupun tidak sarapan,tentu saja mau sarapan apa,memasak saja tidak pernah sempat. 10 menit lainnya ,kupersiapkan untuk menyiapkan apa saja untuk keperluanku dalam bekerja.Yah..bekerja,apa kata itu cocok untuk yang kulakukan ini, baiklah akan kuceritakan apa pekerjaanku. Sebenarnya aku sedikit tidak setuju bila ada yang bilang aku bekerja sebagai baby sitter. Selain yang kuurus bukan bayi tetapi anak perempuan berusia 10 tahun.Tetapi aku seperti tidak mengurusnya, dia mengurus semua keperluannya sendiri. Bahkan aku sendiri sangat bingung bahkan bisa dikatakan terkesan olehnya,diusianya yang masih sangat muda,dia tinggal sendirian disebuah apartemen mewah dikawasan Gangnam.Ya aku bekerja padanya,tepatnya ayahnya yang diwakilkan oleh kakeknya yang mempekerjakan aku pada anak itu. Anak itu bernama “ Park Je In “ ,dia adalah seorang anak piatu, ibunya meninggal saat dia dilahirkan,tepatnya saat melahirkannya, sedangkan ayahnya tinggal di Kanada dan berbisnis disana. Aku selalu bertanya pada gadis kecil itu,kenapa dia tidak memilih untuk tinggal bersama kakeknya tetapi kalian tahu apa yang dia katakan “ Aku hanya ingin mandiri Hyun Ae~ya !! “ ucapnya. Aku seperti ditampar olehnya ketika mendengar jawabannya, tidak pernah kutemui anak sekecil itu dan mempunyai pikiran seperti itu. Satu lagi, dia tidak pernah memanggilku Eonni atau Hyun Ae~ssi atau Nona Song yang biasa digunakan untuk menghormati yang lebih tua. Dia selalu memanggilku Hyun Ae~ya !! Kuakui aku sempert tersinggung saat pertama kali dia memanggilku seperti itu. Tapi sekarang aku sudah bisa menerimanya. Aku mulai terbiasa dengan suaranya yang lembut dan manja saat memanggilku. Dan hari ini pun sama, aku akan berangkat keapartemennya dan menemani harinya sampai jam 8 malam nanti. Yah itulah pekerjaan ku,sungguh aneh bukan ??!!

~
Aku sampai diapartemennya tepat pukul 6 pagi,kuambil kunci apartemen yang ada ditasku. Kumasukkan kedalam lubang kunci dan memutarnya. Pintu terbuka dan seperti biasa Park Je In,dia sudah rapi, sudah mandi bahkan sarapanpun sudah. Dia memang benar mengurus dirinya sendiri dengan baik. “ Pagi Hyun Ae~ya !! “ sapanya bersemangat ketika tahu aku sudah sampai. Aku tersenyum padanya “ Pagi..” ucapku ramah. “ Mianhae Hyun Ae~ya !! Aku sedikit membuatmu repot,tadi pagi aku mencoba resep baru yang kutemukan diinternet dan aku ingin mencobanya, jadi maaf meninggalkanmu banyak cucian piring .” ucapnya. Aku memandang kearah meja makan ,lalu ketempat cucian piring lalu memandang gadis itu lagi “ Gwenchanayo..aku akan membersihkannya. “ balasku . Ya walau bagaimanapun dia tetap seorang anak kecil, dia mungkin memang benar mengurus dirinya sendiri, tetapi bukan benar-benar mutlak mengurusnya sendiri, dia masih memerlukan bantuanku untuk membersihkan rumahnya atau membereskan pakaiannya. Aku anggap itu sebagai bonusku. Aku akan mengantarkannya kesekolah pukul 7 pagi nanti, satu lagi yang belum kuceritakan pada kalian, dia adalah anak indigo,dia berbeda dengan anak-anak lain yang seusia dengannya, dia mempunyai dunianya sendiri, bahkan aku sering mendapatinya bicara sendiri,atau tertawa tanpa sebab,dikamarnya dipenuhi lukisan-lukisan fantasy yang dia buat sendiri,kupikir itu imajinasinya selama ini,dia mempunyai laptop pribadi yang berisi cerita-cerita karangannya sendiri,sungguh hebat bukan?? dan yang mambuatku penasaran aku tidak pernah melihatnya menangis, kalian tahu aku pernah menemaninya untuk les, lalu ada temannya yang suka mengganggunya. Dia mendorong Park Je In,sehingga membuat Je in jatuh dan dagunya langsung membentur tanah, dagunya robek dan aku sendiri sampai panik melihat begitu banyak darah yang keluar, tapi yang sangat menakutkan bagiku anak itu tidak menangis sama sekali,bahkan dia tidak mengeluh sakit. Sejak saat itu aku selalu dibuat penasaran olehnya,seperti apa jika ia menangis.

~
“ Ayahku akan segera pulang Hyun Ae~ya !! “ kata Je in ketika kami berada didalam bis,untuk menuju kesekolahannya. “ Benarkah ???” tanyaku penasaran, selama ini aku tidak pernah tahu wajah dari ayah Je in,dia tidak memajang fotonya sama sekali diapartemennya,bahkan dimeja belajarnya pun tidak. Aku belum pernah menanyakan hal ini padanya,karena dia juga baru kali ini menceritakan tentang ayahnya. Kuberanikan diriku untuk bertanya padanya “ Ehm..Je in~ah ! Boleh aku bertanya sesuatu padamu ?? “ tanyaku. Dia menatapku seperti tatapan orang dewasa, ya seperti itulah aku dan dia,kami mengobrol seolah-olah kami berusia sama. “ Tentu saja !! Kau ingin bertanya apa?? “ balasnya bersemangat . Aku mencoba terseyum “ Ehm..sejujurnya aku belum pernah melihat wajah ayahmu ?? dan aku tidak pernah melihat fotonya ada dirumahmu ?? Kenapa kau tidak memajangnya..” tanyaku . Dia terdiam sebentar lalu tersenyum polos, ah..aku suka sekali dengan senyum anak ini,memperlihatkan dia benar-benar cerdas.
“ Aku akan sangat merindukannya bila aku memasang fotonya. Dia mengunjungiku setahun 2 kali, dan aku sangat menikmati kejutan yang kuterima saat ayahku pulang. Melihatnya bertambah gemuk,atau melihatnya tumbuh kumis yang baru,bahkan dia pernah mencukur habis rambutnya “ jelas Je in dengan gaya bicaranya yang khas. Anak ini benar-benar pintar mengatur kata-kata. Aku pernah membaca salah satu cerita karangannya itu berbentuk fantasy, dan dia benar-benar membuatku sangat terkesan, ceritanya benar-benar mempunyai alur,dan pantas disebut sebagai sebuah karangan. Jadi tidak heran sepertinya mendengarnya pandai bermain kata-kata.
“ Jadi kau sama sekali tidak mempunyai fotonya ??” tanyaku sekali lagi. Dia menggeleng manis “ Anii..!! tapi minggu depan dia pulang,jadi aku akan bertemu dengannya!! Dan aku akan memperkenalkan padamu..ayahku dia sangat baik,seperti malaikat “ ucapnya polos . Aku tersenyum mendengarnya. Lalu kami terdiam lagi, kudengar dia bersenandung pelan menyanyikan lagu yang tidak kutahu apa judulnya, sepertinya juga menggunakan bahasa asing, aku hanya terdiam ,karena pemandangan seperti ini sudah biasa untukku.

Kami sampai di sekolah Park Je in, seperti biasa saat sampai disekolahnya dia selalu memasang wajah cemberutnya, mukanya ditekuk kedalam membuat wajahnya jadi sangat terlihat garang. “ Aku benar-benar tidak suka sekolah ini !! “ ucapnya pelan, aku sudah berjuta-juta kali mendengarkan kalimat itu setiap kali aku mengantarkannya kesekolah. Aku tersenyum padanya lalu berlutut didekatnya menyetarakan tinggiku dengannya. “ Tidak bisakah kau mencoba bergaul bersama temanmu,aku yakin mereka juga ingin bermain bersama denganmu “ucapku lembut lalu membelai rambutnya. Dia tidak memandangku masih menatap teman-temannya yang berada dihalaman sekolah . “ Mereka tidak mau mengajakku bermain, mereka mengataiku anak aneh. Jadi apa lagi yang aku harapankan..” keluhnya. Aku mendesah berat,seolah merasakan perasaannya juga. “ ehm,,kau bisa melukis saja kalau begitu,aku sudah memasukkan keperluan melukismu ditasmu “. Dia menatapku dengan tatapan memohon,aku bisa menebak apa yang akan dikatakannya sekarang , dia menggenggam tanganku kuat “ Bisakah kau menemaniku Hyun Ae~ya !! kumohon kali ini saja !! “melasnya. Aku berdiri lalu menatapnya ,tingginya tidak melebihi dadaku. “ Sayang sekali ,aku sebenarnya ingin menemanimu. Tapi kau tahukan bagaimana peraturan sekolahmu .Mianhae Park Je in. Tapi aku janji aku akan tepat waktu menjemputmu ?? Bagaimana ??” tanyaku lembut . Je in terlihat sekali sangat kecewa, aku merasa sangat kasian melihat wajahnya yang seperti itu. “ Aku janji saat kita sampai dirumah nanti aku akan mengajarimu lagi bagaimana caranya memakan kacang dengan cara andalanku itu,bagaimana ??!! “ ucapku sekali lagi mencoba membujuknya . Seketika senyumnya mengembang, dia terlihat sangat tertarik dengan penawaran yang aku berikan .” Benarkah ?? “ tanyanya . Aku mengangguk meyakinkannya “ Ne..aku janji,tapi kau harus sekolah dulu .Dan jangan buat masalah,belajarlah yang rajin “ . Dia mengangguk bersemangat .Aku membelai kepalanya lembut “ Baiklah aku pergi dulu ya..” ucapku lalu melepaskan genggaman tangannya. Aku berjalan mundur lalu melambaikan tangan kepadanya kemudian berbalik perlahan dan pergi. “ Jangan telat menjemputku Hyun Ae~ya !! “ teriaknya aku berbalik sekilas lalu mengacungkan jempolku ,dia tersenyum lalu melambaikan tangannya padaku,aku berbalik dan berjalan kembali keapartemennya ,membereskan rumahnya sebentar lalu pergi berbelanja untuk keperluannya dan masih ada waktuku untuk menerjemahkan buku-buku yang sudah dipesankan kepadaku untuk menerjemahkan kedalam bahasa mandarin, pekerjaan lainku adalah penerjemah buku kedalam bahasa mandarin, ya aku memang cukup ahli dalam bahasa itu. Setidaknya pekerjaan itu cukup untuk penambah keuanganku,sehingga aku bisa mengirim untuk keluargaku .

~
Aku menemani Park Je in makan malam,sekarang sudah pukul 7 malam,satu jam lagi aku bersamanya.Dia menatapku setelah menghabiskan semua makannya. “ Wae ?? Kenapa kau menatapku?? “ tanyaku pada gadis kecil itu,dia menggeleng pelan lalu menegak air putih yang berada digelas yang tadi aku letakkan didekat piringnya. “ Ada apa?? “ tanyaku penasaran. Dia kembali menatapku “ Apa yang kau lakukan saat ,kau pulang dari sini ??” tanyanya . Aku menatapnya bingung “ Ehm..” jawabku sambil menopang daguku “ Aku akan mandi sebentar,lalu istirahat ..” jawabku. Dia mendesahkan nafasnya “ Pasti kau sangat lelah kan Hyun Ae~ya ..” ucapnya lemas.” Waeyo ???” . Dia menggeleng sekali lagi “Aniii…” ucapnya lalu tersenyum . Dia bangkit dari duduknya “ Aku ingin melukis lagi, aku melukis dulu ya..” ucapnya lalu berjalan keruang keluarga yang memang disana sudah tersedia semua yang dia perlukan untuk melukis. Aku mengangguk dan tersenyum, sejujurnya aku merasa aneh dengan anak itu, dia selalu saja menatapku dengan pandangan yang mengatakan seperti –jangan pergi – setiap kali aku akan pulang. Tapi tidak ada kata-kata yang diucapkan olehnya. Aku mengangkat bahuku lalu berjalan kearah tempat mencuci piring untuk mencuci piring-piring kotor.

~
Seminggu kemudian
“ Kapan ayahmu akan tiba ??” tanya ku saat aku sedang menemani Je in mengetik cerita karangannya dikamar Je in. Dia mengalihkan wajahnya dari laptopnya lalu menatapku sambil tersenyum. “ Mungkin besok !! Ayahku tidak mengatakan apa-apa,dia hanya bilang tunggu saja kedatangannya..” ucapnya ceria . Aku menatap Je in dan memaksa diriku untuk tersenyum,padahal dipikiranku aku tertawa sinis,ayah macam apa yang tega membiyarkan anaknya tinggal sendirian seperti ini,bahkan memberi tahu kapan pulang saja tidak jelas, bila aku bertemu dengannya rasanya ingin sekali aku mengocehinya.

Akhirnya waktuku untuk pulang sudah tiba,aku menengok jam ditanganku yang menunjukkan tepat jam 8 malam, aku bangkit dari tempat dudukku,lalu mendekati Je in dan menyentuh pundaknya lembut,dia mendongak untuk menatapku
“ Aku pulang ya?? “ ucapku padanya. Dia kembali menatapku dengan tatapan itu . Ada apa dengan anak ini sebenarnya, dia masih belum menjawab pertanyaanku,perlahan dia menutup laptopnya lalu kembali menatapku dan sedikit menghela nafasnya. “ Kau benar-benar harus pulang Hyun Ae~ya ??” tanyanya .” Ne..bukankah aku memang pulang jam segitu “ jelasku, dia mendesah lagi “ Baiklah..hati-hati ya..” ucapnya. Aku mengangguk, “ aku akan mengunci pintu depan dari luar . Kau beristirahatlah..” ucapku lalu berjalan eninggalkan kamarnya,dia masih menatapku dengan tatapan -jangan pergi-nya.Tetapi aku juga butuh istirahat dan harus pulang.Aku mengunci pitu depan apartemen Je in lalu turun kelantai bawah dan pulang kerumahku untuk beristirahat.

~
Bajuku basah kuyup saat aku baru sampai dirumah.Tidak kusangka hujan diluar sangat lebat.Aku tidak membawa payung sama sekali. Aku sampai dirumah jam 9 malam lewat,sebenarnya aku tidak perlu mandi lagi,karena aku sudah dimandikan oleh langit diatas sana yang sangat baik membagi airnya kepadaku,tetapi tetap saja yang mereka bagikan padaku adalah air dingin,dengan sedikit mengumpat kesal aku berjalan kekamar mandi untuk mandi,tentu saja dengan air hangat.

Aku belum bisa tidur,suasana diluar sangat mengerikan,petir menyambar kemana saja, sesekali diluar terlihat terang dikarenakan kilat yang dihasilkan oleh petir itu,apa sang pemilik alam ini sedang marah,sehingga diluar begitu mengerikan,  kulihat jam didinding kamarku menunjukkan tepat pukul 11 malam,aku sedang tidak ingin mengalami insomnia,besok aku masih harus bekerja.Aku menarik selimutku,tetapi tiba-tiba saja handphoneku berbunyi,aku meraihnya dan melihat dilayar siapa yang malam-malam begini berani menelponku untuk menggangguku. Aku melihat nama yang tertera dilayar handphoneku,dan sangat terkejut melihat nomor yang kukenal,itu nomor apartemen Park Je in,kenapa dia menelponku malam-malam begini ??!! Dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Aku segera mengangkat telepon darinya,kutaruh handphoneku ditelingaku.
“ Yoeboseyo ??” ucapku . Aku langsung terdiam begitu kudengar suara tangisan dari ujung telpon,mungkin memang benar aku belum pernah mendengarnya menangis, tetapi aku cukup tahu bahwa itu suara Park Je in. “ Je in~ah ??!! ada apa ??” tanyaku panik,tentu saja aku panik selama ini aku hampir atau bahkan sama sekali tidak pernah mendengarnya menangis.Ada apa dengannya ?? “ Kau kenapa ?? “ tanyaku sekali lagi . “ Kyun Ae~ya !!! “ isaknya keras diujung telpon. CTARRRRR!!!! Terdengar suara petir menyambar diiringi kilat-kilat yang tidak kalah mengerikannya. Tiba-tiba lampu padam,terdengar Je in berteriak diujung telpon dan semakin membuatku panik.
“ Par Je In !!!! “ucapku keras . “ Hyun Ae~ya !! aku takut !!! “ teriaknya diujung telpon diiringi isakan tangisnya, mendengarnya menangis ketakutan seperti itu,aku jadi merasakan ingin menangis juga “ Je in~ah ??kau tidak apa-apa..” tanyaku berusaha tenang .” Hyun Ae~ya…” dia hanya bisa memanggilku dengan terisak. Aku berdiri dari tempat tidurku dan berdiri dengan mantap ditengah kegelapan yang menyelimutiku .
“ Je in~ah !! Aku akan segera kesana,kau tunggulah. Tetap dikamarmu ! kau mengerti.” Ucapku berusaha menenangkan dirinya. “ N….n….ne..” ucapnya gemetar,aku bisa membayangkan ekspresi ketakutannya dipikiranku, “ cepatlah dating…” lanjutnya membuatku semakin meringis mendengarnya. Dengan mengandalkan lampu dari handphone dan masih menggunakan pakaian tidur,aku mengambil sweaterku dan paying yang jarang sekali kugunakan,lalu berjalan menuju pintu depan. Cuaca diluar benar-benar membuat nyaliku sedikit menciut,tetapi bayangan wajah Je in yang ketakutan kembali menghantui ku,dengan mengabaikan hujan yang lebat ,aku berlari menuju apartemen Je in dan menantang petir yang berusaha menyambarku.

~
Aku sampai didepan apartemen Je in. aku tidak memperdulikan keadaanku yang sedikit basah,aku segera membuka pintu apartemen dan masuk kedalamnya, walaupun gelap aku masih bisa meraba-raba untuk berjalan menuju kamar Je in, setelah yakin aku berada didepan kamarnya,aku segera membuka pintu kamarnya. Dan mengedarkan pandanganku aku berusaha mencari Je in, cahaya kilat kembali muncul dan dalam sepersekian detik itu aku bisa melihat Je in yang terduduk sambil memeluk dengkulnya dipojok ruangan. CTARRRR !! kembali terdengar suara petir, Je in berteriak sekali lagi,jeritan yang sangat menyiksa siapa saja ketika mendengarnya, aku segera berlari kearahnya “ Je in~ah !! “ panggilku pelan sambil menyentuhnya. Dia segera mendongak “ Hyun Ae~ya !!!! “ isaknya dan segera memelukku,tubuhnya gemetar,dia sangat dingin.aku balas memeluknya erat. “ kenapa kau lama sekali..” tangisnya keras. Aku semakin mendekapnya erat berusaha menghangatkannya. “ Mianhae…” ucapku, dia lalu semakin terisak keras menangis sepuasnya . Ya,walau bagaimanapun dia tetaplah seorang anak kecil yang pasti memiliki rasa takut akan sesuatu,dan sekarang aku tahu apa yang bisa membuatnya menangis.

Aku menggendong tubuhnya yang jujur saja, sudah tidak ringan lagi. Kukerahkan tenagaku untuk menggendongnya dan membawanya keruang tengah, walau keadaan sedikit gelap tetapi aku mulai bisa menghargai cahaya kilat dari luar,karena itu cukup membantuku memberi penerangan didalam apartemen ini, ya walaupun setiap kali suara petir terdengan Je in selalu berteriak kecil.Aku duduk di sofa depan tivi masih memeluknya ,Je in mulai tertidur dipangkuanku,sepertinya dia sudah ulai tenang. Tiba-tiba terdengar suara pintu depan dibuka,aku segera menengok, Ya TUHAN!! Aku upa menguncinya,jantungku berdetak cepat, apakah ada seseorang yang menyusup kedalam apartement ini, terdengar suara langkah seseorang yang mendekati kami, bulu tengkukku merinding,aku tidak punya persiapan apa-apa. APA YANG HARUS KULAKUKAN !!!!

-TBC
Oke,gimana?? Sorry ya teukinya belum aku munculin,tapi dipart berikutnya dia bakal muncul kok,. Minta like dan komen dari kalian ya. Sebuah ff itu harus dilengkapi dengan like dan komen,ga beda jauh dengan Super Junior yang akan dilengkapi oleh ELF,hehehe. Ketemu dipart berikutnya ya..^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar