Kim Yoon Hee beragumen dan minta Prof Jung memberinya kesempatan, Prof Jung berpikir hanya untuk menghindarkan SKK dari skandal dan agar Baginda tidak dipermalukan.
Prof Jung Yak Yong akhirnya membuat satu keputusan yang sebenarnya tidak masuk akal: Baik, jika kau bisa memenangkan kompetisi memanah aku mengijinkanmu untuk tetap tinggal di SKK. Tapi kalau kau gagal, hukuman-nya akan sangat berat, nama adikmu akan dicoret dari daftar nama siswa SKK dan kau akan dihukum mati. Itu untuk mengajarmu agar tidak arogan.
Prof Jung mengembalikan pisau perak Yoon Hee dan mengingatkannya : Tidak seorangpun boleh tahu identitas aslimu. Kau bukan lagi seorang wanita, hanya itu caranya menyelamatkan keluargamu dan juga dirimu sendiri.
Yoon Hee lega biarpun ia menghadapi tantangan berat tapi ia paling tidak merasa lega karena mendapat kesempatan. Saat Yoon Hee melangkah keluar, hujanpun berhenti dan langit cerah.
Yoon Hee mendekati Sun Joon dan berkata : Keajaiban, sekarang aku butuh keajaiban. Aku harus memenangkan kompetisi memanah.
Teman-teman Yoon Hee seperti Do Hyun, Hae won dan Woo Tak sudah merasa pasrah, mereka tidak akan menang dalam kompetisi memanah. Tapi Yoon Hee tetap teguh berlatih keras.
Sayangnya tekad Yoon Hee tidak diikuti dengan kemampuan. Yoon Hee tidak dapat menarik busur dengan kuat untuk benar-benar menembak-kan anak panah. Anak panahnya sering jatuh sebelum mencapai sasaran.
Prof Jung mengamati Yoon Hee saat ia latihan. Yoon Hee menjatuhkan panahnya karena kesal dengan dirinya sendiri. Lalu pergi.
Ha In Soo dan pengiringnya mendekati Yoon Hee dan Sun Joon. Ia mengejek mereka dan ingin bertemu tim Sun Joon di final. Ia akan membuktikan pada Raja Jeongjo kalau orang dari keluarga miskin seperti Kim Yoon Shik dan tidak punya koneksi politik tidak layak masuk ke SKK.
Dan juga Sun Joon yang tetap menolak untuk pindah asrama, itu sama saja dengan melanggar aturan sosial.
Yoon Hee marah, apa kau akan menantiku di final? aku yakin itu saatku untuk menanggapi petunjukmu. Apakah posisi pertama dalam kompetisi akan mendapat tanggapan baik? apa kau tadi berkata aku dari keluarga miskin dan leluhurku bukan siapa-siapa? aku ingin kau minta maaf karena merendahkan keluargaku dan aku dan mengakui kalau aku adalah siswa SKK yang dipilih sendiri oleh Cheon Na!
Ha In Soo dan anak buahnya membuktikan keahlian memanah mereka ketika latihan, semuanya tepat sasaran.
Setelah Yoon Hee dan Sun Joon sendirian, Yoon Hee sadar ia tidak bisa mengalahkan In soo dkk.
Sun Joon : Jika seorang pria sudah menetapkan tujuannya, maka ia harus melakukan apa saja untuk mencapainya.
Artinya? latihan bo!
Sun Joon melatih Yoon Hee dengan keras. Ia membawa Yoon Hee ke hutan dan mengikat lengan kanan Yoon Hee di sebuah pohon dan memaksa Yoon Hee berlatih naik dan turun untuk memperkuat lengannya.
Yoon Hee tidak mau. Sun Joon memaksanya, lakukan latihan naik dan turun selama 30 kali. Yoon Hee terayun-ayun dan Sun Joon menahan kakinya : Bahkan jika kau ingin terbang, aku akan tetap memaksamu di tanah.
Yoon Hee bahkan tidak bisa melakukannya meskipun hanya satu kali we hehehehe..
Latihan berikutnya, lari naik ke bukit untuk membentuk otot kakinya dan mengendalikan pernafasan Yoon Hee. Yoon Hee merasa latihan ini sia-sia, yang ia butuhkan adalah belajar menembakkan panah dengan tepat.
Sun Joon berkata orang menembakkan anak panah dan bukan busurnya. Jika orang itu tidak siap secara mental dan fisik maka mempelajari teknik akan menghabiskan waktu saja.
Sementara itu Moon Jae Shin pergi ke tempat latihan untuk melihat Yoon Hee, ia bertemu Ha In Soo (wee..Soron vs Noron). In soo mengejek Jae Shin, ia menyebut Jae Shin preman pengecut yang selalu menghindari kompetisi langsung dan hanya mengandalkan tatapan tajamnya saja. Apa kau akan kalah oleh Kim Yoon Shik yang seperti perempuan itu yang cukup punya nyali untuk menantangku berebut kemenangan?
Jae shin hanya tersenyum sinis dan berkata : kau berlatih saja. Kau kan Pemimpin Siswa, kau pasti tidak ingin kalah dari Yoon Shik kan?!
Kim Yoon shik menunjukkan kemajuan, meskipun susah payah tapi sekarang Yoon Shik sudah bisa mengangkat dan menurunkan tubuhnya sendiri di dahan pohon dengan ringan,
Sun Joon mencatat setiap perkembangan Yoon Shik, wow, aku suka jam mataharinya, mirip yang di depan asrama Salvation Army hehe..
Yoon Shik juga bisa lari dengan cepat tanpa tersengal-sengal di tengah hutan, bahkan Kim Yoon Shik selalu berlari kalau ada kesempatan.
Keahlian memanah Yoon Hee pun mulai membaik, pertama ia bisa menembakkan panah, lalu mengenai papan sasaran meskipun belum sampai di tengah.
Moon Jae Shin mengamati Yoon Hee dari jauh dan mulai membantu Yoon Hee diam-diam. Misalnya memberikan apel pada Yoon Hee ketika ia makan. Oh Moon Jae Shin the sweet apple-guy. Tapi tindakan Jae Shin tidak luput dari pengamatan tajam Gu Yong Ha.
Gu Yong Ha terperanjat karena seumur-umur, selama ia mengenal Moon Jae shin, tidak pernah sekalipun Jae Shin menunjukkan tindakan bersahabat seperti ini sebelumnya.
Kim Yoon shik terus melatih tangannya, bahkan saat belajar ia tetap menggantung lengan kanan-nya di dahan pohon sementara ia sendiri duduk dan membaca buku. Sun Joon ada di sebelahnya,
Kim Yoon Shik, karena kelelahan ia mulai tertidur...
saat kepalanya akan jatuh, Sun Joon siap dengan pundaknya dan melihat Yoon Hee dengan senyum lembut.
Semoga saja Sun Joon tidak se-shock Han Gyeol ketika tahu kalau Eun Chan itu cewek. Soalnya dia pasti sudah merasa kalau dia gay hehehehe....
Lee Sun Joon tidak banyak bicara tapi kau bisa merasakan dia menetapkan target secara bertahap untuk dicapai Yoon Hee. Secara perlahan meningkatkan target Yoon Hee dan kalau Yoon Hee membuat kemajuan, ia tersenyum tipis, ahhh..
Kim Yoon Shik berlatih lagi dan kali ini ia selalu mengenai sasaran, meskipun belum mengenai mata kerbaunya (yang ditengah).
In soo dan rombongan lewat, ia sama sekali tidak memandang sebelah mata dengan latihan Yoon Shik. Tapi Byung Choon melihatnya dan ia terbelalak.
Dua profesor juga mengamati latihan Kim Yoon Shik. Prof Jung dan Prof Yoo.
Yoo Chang Ik : Pelajar Kim Yoon shik punya bakat dalam memanah.
Jung Yak Yong : Menghabiskan waktu 5 hari baginya untuk menembak dengan benar. Ia masih jauh dari sasaran.
Yoo Chang Ik : Tapi meskipun ia tahu kalau ia jauh sekali ketinggalan dibanding yang lain dan ia sadar kalau ia menyedihkan, tidak kompeten, dan tidak berarti. Dia tidak menyerah. Apa ada bakat yang lebih hebat daripada itu?
Moon Jae Shin yang mengamati Yoon Hee selama ini juga merasa cemas, bagaimanapun anak itu mencoba, ia selalu saja tidak bisa tepat sasaran di tengah. Apa yang dilakukan Moon Jae Shin? Jalan dan mendatangi Yoon Hee. Dae Mul, tanganmu perlu diobati. Lalu ia langsung memanggul Yoon Hee di pundaknya, bagai membawa karung beras haha.
Yoon Hee minta diturunkan, tapi Jae shin terus membawanya ke tempat sunyi dan baru menurunkannya di depan sebuah guci.
Jae shin menarik tangan Yoon Hee yang terluka dan mencelupkannya ke dalam guci yang ternyata berisi arak. Tentu saja perih sekali, Yoon Hee berusaha menarik tangannya, tapi Jae Shin menahannya tetap di dalam guci. "Ini caranya menyembuhkan tanganmu," jelas Jae Shin.
Memanah itu adalah bagaimana kau menahan-nya sampai waktu yang tepat, ketika kau merasakan bahwa segalanya, busur, panah dan dirimu sendiri, sudah tepat. Itulah saat yang tepat untuk menembak.
Lama-lama rasa sakit di tangan Yoon Hee menghilang. Jae shin tanya mengapa kau ingin mendapatkan tempat pertama? Untuk meningkatkan karirmu demi harga dirimu?
Yoon Hee : Tidak, aku ingin memperlihatkan pada diriku kalau aku mampu, kalau aku bisa percaya pada diriku sendiri.
Jae Shin : Kau pasti mempelajarinya dari Lee Sun Joon
Yoon Hee berkata ia belajar meninju dari Jae Shin dan ia pura-pura mengancam Jae shin, aku akan memenangkan pertandingan, kau cukup mengisi kehadiran saja. Jae Shin tersenyum tipis dan akan memegang wajah Yoon Hee dengan main-main, Yoon Hee menghindar.
Yoon Hee beranjak pergi dan sebelum pergi ia berbalik dan menunjukkan cincin kayu pemberian Jae Shin, lalu berterima kasih dengan cara tersenyum manis pada Jae Shin.
Jae shin akan tersenyum untuk membalas ketika tiba-tiba Hik! Hik! Jae Shin CEGUKAN!! I repeat..CEGUKAN ...wiii...coba lihat pandangan Jae Shin yang terlihat bingung itu..ah so adorable.
Gu Yong Ha mengamati teman-nya itu dan ini membuktikan apa yang sudah ia curigai sejak lama, kalau Kim Yoon Shik itu wanita.
Lee Sun Joon ada di lokasi latihan dan ia memilih-milih busur, ketika Ha In soo mendekatinya. In Soo dengan dingin menyindir kalau Sun Joon berhasil juga melatih Kim Yoon Shik itu. In Soo minta Sun Joon siap-siap saja kalah.
Tiba-tiba nona besar Ha Hyo eun muncul, Kakak! semua kaget, nona datang?!
Hyo Eun jelas-jelas memperlihatkan perhatian besar pada Sun Joon. Tuan muda, anda ada di sini juga, dalam mimpi-pun saya tidak akan berpikir bisa bertemu dengan Tuan. Ha Hyo eun menegaskan kalau Lee Sun Joon datang ketika masa ospek itu, ini membuat Ha In Soo curiga, jadi waktu itu Sun Joon bohong sampai rela dimasukkan ke kolam penuh air seni? In Soo pergi meninggalkan keduanya.
Ha In Soo tahu Sun Joon bohong untuk melindungi Kim Yoon Shik. Siapa tahu Yoon Shik gagal ckck...
Menteri Ha menemui direktur Choi. Direktur Choi kaget tapi tetap siap dengan jurus-jurus untuk menjilat-nya.
Ha In Soo mendengar ayahnya datang dan ia menemui ayahnya. Ayah! Apa yang ayah lakukan disini?
Menteri Ha menuangkan arak dan berkata : Saat menyerang musuh, serangan mendadak adalah cara terbaik, Kau akan mendapatkan kesempatan menang lebih besar jika tidak memberikan mereka (musuh) kesempatan membela diri mereka.
Yoon Hee jalan dan ia berimajinasi menarik panah, tiba-tiba ia melihat Sun Joon bersama Hyo Eun. Wajahnya berubah dan entah kenapa Yoon Hee merasa kesal, kenapa ya...
Gu Yong Ha semangat sekali saat tahu Jae Shin cegukan, ia mendekati Jae Shin dan berkata ini aneh..kau cegukan ..berarti ada wanita di dekatmu, di SKK tidak boleh ada wanita, dimana wanita ini?
Jae Shin tiba-tiba melihat Hyo Eun, langsung saja ia menunjuk : disana! Jae Shin menarik Yong Ha dan menunjuk ke arah Ha Hyo Eun bersama dayang2nya. Itulah mengapa "radar-cewek" Jae Shin menyala.
Gu Yong Ha mendekati Yoon Hee yang sedang makan. Gu Yong Ha sengaja ingin menguji perasaan Yoon Hee, ia berkata ia tahu mengapa Lee Sun Joon waktu itu berbohong, Sun Joon ingin melindungi reputasi Hyo Eun dari gosip. Yoon Hee mengenali Hyo Eun sebagai gadis bodoh yang memintanya menulis surat cinta untuk Sun Joon.
Gu Yong Ha ini hobi memberikan nama julukan, ia berkata sudah menemukan nama panggilan yang pas untuk Sun Joon. Ga-rang! Ga artinya cantik dan rang artinya suami, bisa diartikan suami sempurna.
Yoon Hee setengah ngomel, ya, itu cocok untuknya.
Hyo Eun sangat memperhatikan Sun Joon, ia bahkan menyiapkan makanan istimewa untuk Sun Joon. Membuat Byung Choon dkk cemburu, tapi Byung Choon sadar ia jauh sekali jika dibanding SUn Joon.
Setelah makan, Hyo Eun dan Sun Joon jalan bersama. Hyo Eun tanya apa Sun Joon sudah baikan sekarang, ia dengar Sun Joon luka.
Sun Joon heran darimana Hyo Eun mendengar hal itu. Hyo Eun bohong dan berkata dari kakaknya.
Sun Joon minta Hyo Eun tidak datang lagi di SKK, ini tempat terlarang bagi wanita. Sebagai putri terhormat, kau sebaiknya memberi contoh untuk rakyat.
Mata Hyo eun berkaca-kaca, ia terluka tapi Hyo Eun masih berharap dan dengan jujur berkata, aku tidak akan datang lagi ke SKK, tapi lain kali, apakah kau mau menemuiku?
Sun Joon hanya tersenyum.
Jeongjo bermain panahan dengan penasihatnya. Jeongjo sangat menantikan kompetisi memanah di SKK karena itu adalah kenangan yang ia miliki bersama sahabatnya, Prof Kim Seung Hun.
Jeongjo : Aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan. Aku berhutang padanya.
(Sepertinya demi melindungi Geum Deung Ji Sa, Prof Kim Seung Hun rela mati dan ini membuat Jeongjo merasa bersalah dan ia ingin membayarnya pada Kim Yoon Shik)
Yoon Hee akan mulai latihan malam ketika ia bertemu Prof Jung. Jung Yak Yong mengingatkan kesepakatan mereka dan minta Yoon Hee mundur saja. Jika kau mundur, aku akan menjamin keselamatan keluargamu.
Yoon Hee menolak, ia sudah teguh pendiriannya : Saya akhirnya berdiri di depan sasaran hidup saya. Sampai saya menembakkan semua anak panah yang diberikan pada saya, saya tidak akan menyerah.
Yoon Hee menghormat dan pergi. wow...
Yoon Hee terus berlatih memanah, setiap anak panah membuatnya sedikit lebih dekat ke sasaran yang paling tengah. Akhirnya panah ke-7, Yoon Hee berhasil tepat mengenai sasaran paling tengah. Yoon Hee senang sekali.
Lee Sun Joon ada di belakangnya dan ia juga tersenyum lebar. Yoon Hee berbalik dan melihat Sun Joon, kau melihatnya?
Sun Joon berkata tentu saja, apa Yoon Hee pikir ia akan gagal. Sun Joon tahu sejak semula kalau Yoon Hee akan berhasil. Apa kau lupa, apa aku pernah menetapkan sesuatu dan salah? aku adalah orang yang menemukan joki ujian di kota dan bahkan membuat si joki itu menjadi siswa SKK, apa kau sudah lupa itu?
Yoon Hee : Kau membuat usahaku sebagai keberhasilanmu?
Yoon Hee mengejek Sun Joon dengan panggilan Ga-rang. Lalu ia jalan pergi.
Sun Joon memanggilnya : Aku bangga padamu, Kim Yoon Shik. Kau melakukannya dengan baik.
Sementara itu, Moon Jae Shin juga sibuk malam itu. Saat Menteri Lee dan Ha bertemu di gibang Cho Sun, ia menembakkan anak panah berisi surat merah lagi.
Langsung saja para pengawal mengejar Jae shin (well sebenarnya belum resmi ketahuan kalau itu Jae shin tapi aku yakin 100 persen itu pasti Jae Shin hehe),
Jae Shin jumpalitan di atas atap rumah. Ia seharusnya bisa lolos, kalau saja ia tidak melihat ayahnya (Tuan Moon, kepala Uigyeombu) dan Menteri Lee, apa anda tidak apa-apa, Tuan?
Menteri Lee jelas-jelas marah dan berkata kalau ayah Jae shin tidak becus karena selalu gagal menangkap si pemanah misterius. Ayah Jae Shin minta maaf.
Jae Shin terperosok di salah satu atap rumah dan ia jatuh ke tanah, pasukan langsung mengepungnya, Jae Shin melawan mereka, salah seorang tentara menyerang wajah Jae Shin dan membuat maskernya sobek, yup, itu Jae Shin secara resmi.
Jae Shin tersudut dan ia ada di sekitar SKK, Jae Shin langsung lari ke atas tembok dan tentara menembakkan panah, kena pinggang Jae Shin, tapi Jae Shin terus lari, pasukan mengejar hingga sampai ke daerah Banchon. Pasukan tidak bisa meneruskan pengejaran karena ini wilayah SKK yang kebal hukum.
Tentara terpaksa pergi karena diusir oleh penjaga SKK. Meninggalkan Jae Shin yang terengah-engah dan menahan sakit di balik dinding SKK.
Menteri Lee, Menteri Ha dan juga Ayah Jae Shin-Ketua Soron, bersama anggota partai yang lain membaca surat merah itu : Sekarang ini Joseon menjadi milik Noron. Tapi Geumdeungjisa yang bernoda darah akan memunculkan dirinya sendiri. Tidak lama lagi Noron akan runtuh kekuatan-nya tapi berniat menutupinya.
Menteri Lee : Si pemanah misterius adalah anak muda yang idealis, naif dan kekanak-kanakan, ia percaya kalau keadilan akan menang dan kalau ia bisa mengubah dunia hanya dengan panahnya. Dan gaya tulisan-nya menandakan kalau ia terpelajar, ia pasti siswa Sungkyunkwan. Ini berarti kompetisi memanah ini adalah kesempatan emas untuk menangkap pemanah misterius ini.
Wajah Menteri Moon, ayah Jae Shin berubah, ia sepertinya bisa menebak kalau orang itu kemungkinan besar adalah anaknya tersayang.
Moon Jae Shin bergantungan dan berusaha memanjat tembok, ia melihat beberapa staf SKK dan Prof Yoo membicarakan si pemanah dan berkata kalau orang itu lari ke banchon. Seorang staf berkata kalau pemanah merah terluka dan ia pendarahan parah.
Jae Shin kehilangan keseimbangan dan jatuh, menimbulkan suara yang keras. Staf SKK langsung mencari dan berkata mereka tidak menemukan apa-apa dan mungkin saja itu kucing liar. Staf SKK sepertinya melindungi si pemanah.
Prof Yoo mengecek absensi asrama dan menemukan kalau Moon Jae Shin tidur di luar lagi. Ia dikurangi 5 poin!
Prof Jung mengumumkan, jika Moon Jae Shin tidak kembali besok pagi, maka ia tidak perlu ikut kompetisi dan kalian berdua di-diskualifikasi! Kata Prof Jung pada Sun Joon dan Yoon Hee.
Yoon Hee minta Prof Jung mempertimbangkan lagi, ia yakin Jae Shin akan muncul. Para prof dan juga Direktur Choi gelisah, kalau Jae shin tidak kembali bagaimana dengan Lee Sun Joon? Prof Yoo bahkan berusaha agar mereka dipindah kamar-kan saja.
Prof Jung memutuskan lihat saja nanti, masih ada waktu sebelum kompetisi.
Jung Yak Yong ini mungkin tahu mengenai kegiatan Jae Shin.
Sementara itu Sun Joon dan Yoon Hee di dalam kamar dan tidak tidur, keduanya sangat cemas.
Sun Joon merasa si Kuda Liar memang tidak cocok di SKK. Dia tidak pernah peduli dengan aturan dan juga adat. Tapi Sun Joon yakin kalau Jae Shin bukan orang yang tidak bertanggung jawab, ia bukan orang yang menyia-nyiakan kerja keras dan harapan seseorang.
Yoon Hee tahu itu, justru itu membuatnya semakin khawatir.
Jae Shin ada di klinik, pendarahan parah. Jae Shin menarik panahnya dan ia segera diliputi rasa kesakitan, lalu Jae Shin tidak tahan lagi dan pingsan. (Jadi inget Kwee Ceng dan Huang Rong yang menahan belati di perut Kwee Ceng dengan lweekang mereka dan tidak mencabut belati, eh ini justru dicabut, kayanya ilmunya lebih keren dari Huang Rong atau nekad?)
Menteri Ha membuat lukisan pemanah misterius dan menyebarkan gambarnya ke anak buahnya, cari dia besok di kompetisi memanah SKK, kalian menyamar dan cari dia, mengerti!
Pasukan : Baik Tuan!
Paginya, persiapan kompetisi memanah SKK. Semua staf sibuk. Para Siswa mengenakan seragam sesuai asrama mereka. Ungu untuk Timur dan Biru kehijauan/turqoise untuk asrama Barat.
Gisaeng tercantik Cho sun dan rekan-rekan gisaeng-nya juga bersiap, mereka menarik perhatian para pria muda.
Diluar SKK, rakyat biasa juga berdesakan dan ingin melihat kompetisi. Diantara mereka terlihat Ibu Yoon Hee dan Soon Dol pelayan Sun Joon.
Tuan Hwang yang selalu lihai memanfaatkan peluang langsung menyiarkan secara live kompetisi memanah itu, seharga 3 nyang saja.
Jeongjo bersiap pergi ke SKK : Cuaca bagus untuk kompetisi. Aku dengar ada yang terjadi malam tadi.
Menteri Lee : Saya minta maaf Cheon Na. Ini salah saya.
Jeongjo merasa ia Raja yang tidak berguna dan membuat menterinya repot saja. Kedua menterinya mohon Baginda tidak berkata seperti itu, mereka akan melakukan yang terbaik untuk menangkap si pemanah.
Jeongjo : Baik, tapi aku tidak mengijinkan kalian melakukan-nya hari ini, aku hanya ingin meninggalkan masalah ini di istana dan menikmati kompetisi. (oh Jeongjo kau sebaik Kakek buyut ya..)
Moon Jae Shin mulai sadar. Tapi kondisinya tidak memungkinkan untuk mengikuti kompetisi memanah.
Sun Joon dan Yoon Hee diingatkan lagi, kalau Moon Jae Shin tidak muncul, kalian di-diskualifikasi! Kata Prof Jung.
Ha In Soo tentu saja meremehkan mereka. Jadi kalian memimpikan kebersamaan dan harmoni diantara partai politik? Padahal kalian tidak bisa mengurus teman sekamar kalian sendiri.
Gu Yong Ha tampak resah, ia sepertinya tahu tentang Jae Shin, dan ia sangat cemas.
Baginda tiba!!! Direktur Choi tergopoh-gopoh menyambut Jeongjo, bisa menyambut Cheon Na di SKK membuat saya tidak menyesal biarpun mati.
Jeongjo : Apa SKK ini milikmu?
Direktur Choi : ampuni saya Cheon Na, saya pantas mati, SKK milik anda.
Jeongjo : Aku bercanda Dae Sa Sang. bwa haha ini Sukjong banget...
Detik-detik terakhir kompetisi memanah sudah tiba, Jae Shin membersihkan dan mengeringkan darah dari lukanya. Lalu dandan rapi, ia menyelinap keluar dan sembunyi di balik pohon ketika rombongan Baginda lewat.
Sementara itu pasukan menteri Ha yang mengenakan baju sipil menyebar di seluruh penjuru SKK, tangkap dia dan jangan sampai diketahui Baginda atau jangan sampai orang itu jatuh ke tangan Baginda terlebih dulu, mengerti!
Giliran Sun Joon dan Yoon Hee, tetap saja tanpa Moon Jae Shin. Prof Jung mendiskualifikasi mereka. Ini membuat Gu Yong Ha menggigit bibirnya, cemas karena Jae Shin.
Jae Shin berusaha mencapai lokasi kompetisi dan melompati tembok, hanya karena lukanya, ia terjatuh. Seorang anak buah menteri Ha menangkapnya.
Pria itu mengarahkan pisau di leher Jae Shin, dan rekannya membandingkan wajah Jae Shin dengan sketsa pemanah misterius, memang mirip Jae Shin.
In Soo mendekati Sun Joon dan Yoon Hee, ia kecewa kedua orang itu di-diskualifikasi. Menurut In Soo ini adalah kesempatan yang sempurna untuk memperlihatkan pada Raja kalau kesamaan dan harmoni antar partai adalah hal yang bodoh.
In Soo : Aku ingin mengalahkan Cheon Na, bukan kau atau Yoon Shik. Tidak perlu bicara mengenai kesamaan dan harmoni lagi, kalian membuktikan kalau hal seperti itu tidak mungkin!
Tiba-tiba...Siapa yang bilang kalau itu tidak mungkin? Semua kaget dan menoleh, oh my sweet apple-guy Moon Jae Shin, ia melangkah mendekati kedua teman-nya, Dae Mul, aku datang agar jumlahnya lengkap!
Sun Joon tersenyum lega.
Yoon Hee tersenyum dan ia hampir menangis, bahkan Moon Jae Shin juga tersenyum manis.
End of lesson 6....
Tunggu..lihat lagi ini, coba lihat...
Apa benar ini anak yang semalam kena panah dan pendarahan serta hampir melapor ke gerbang mutiara/akhirat? Apa aku bisa percaya, coba lihat, kemarin malam tubuhnya lemah dan sekarang wajahnya tidak menampak-kan hal itu sama sekali. Dia tersenyum, dan kedua rekannya juga tersenyum manis.
These are the way how Jaeshin treats Yoon Hee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar